Pemerintah Janji Pangkas Perizinan Cegah Pertumbuhan Ekonomi Turun di Bawah 5 Persen
Merdeka.com - Pemerintah merumuskan siasat agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak seperti yang diramalkan Bank Dunia. Di mana, diramal terjerembab di bawah 5 persen.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan dirinya telah menindaklanjuti laporan Bank Dunia mengenai perekonomian Indonesia.
Terkait dengan laporan Bank Dunia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan jatuh di bawah 5 persen, Menko Luhut memandang hal tersebut merupakan prediksi saja dan bisa dihindari. Jika pemerintah mengeluarkan langkah-langkah antisipasi.
"Iya ada beberapa skenario-skenario yang dibuat, memang betul. Tapi Indonesia masih tetap lebih baik dari yang lain. Jadi kalau langkah-langkah yang dibuat sekarang disiapkan pemerintah itu dijalankan dengan baik maka tidak ada alasan kita jatuh di bawah 5 persen," tuturnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (9/9).
Menurut Menko Luhut, untuk membuat perekonomian Indonesia tetap membaik, pemerintah akan memangkas peraturan dan rekomendasi yang tidak penting, sehingga dapat menyederhanakan proses investasi di Indonesia.
"Presiden sudah minta itu dipangkas semua. Banyak sekali jadi presiden sekarang akan melakukan, dan sudah mulai ya, rapat-rapat terbatas untuk memeriksa di kementerian-kementerian di mana izin-izin yang dianggap perizinan itu mau dipotong," paparnya.
Dia pun menyebut, rekomendasi yang akan dipangkas adalah rekomendasi impor, sehingga kegiatan pengadaan barang menjadi lebih mudah. "Banyak (rekomendasi yang akan dipangkas), misal rekomendasi impor sugar lah, impor ini lah buat apa rekomendasi, kalau impor ya impor," tandasnya.
Menurutnya, Bank Dunia masih melihat perekonomian Indonesia lebih kuat di antara negara berkembang lainnya.
"Follow up laporan dia (Bank Dunia) ke presiden, dia diskusi sama tim mengenai implementasi, karena dia melihat Indonesia itu masih tetap suatu negara (pertumbuhan ekonomi) yang paling masih kuat di antara negara-negara emerging market," kata Menko Luhut.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaApresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya