Pemerintah akan pantau penggemukan sapi secara online

Merdeka.com - Pemerintah akan mempercepat pasokan daging sapi dengan cara mempercepat dan mensupervisi kinerja feedloter atau perusahaan penggemukan sapi di Tanah Air. Hal ini untuk menekan harga daging yang mencapai sekitar Rp 90.000 per kilogram saat ini.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pengawasan rumah pemotongan hewan (RPH) di tiap daerah ini akan langsung terintegrasi dengan sistem online. Sehingga keakurasian data supply and demand menjadi tinggi.

"Memonitor RPH setiap hari berapa ekor sapi lokal dan impor yang dipotong di RPH-RPH yang tersebar lebih dari 400 RPH," ujarnya saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (25/2).

Pemerintah akan memfokuskan pasokan pada daerah-daerah yang memiliki permintaan tinggi terlebih dahulu seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta. "Jabar dan DKI yang mana (tingkat kebutuhan) lebih dari seperempat kebutuhan nasional dirasakan saat ini disupply dipercepat dari sapi lokal maupun feedloter yang ada," tuturnya.

Hatta menambahkan jika terjadi kekurangan pasokan dari stok nasional yang ada maka pemerintah akan melakukan mekanisme impor. Namun, implementasi impor ini akan benar-benar ketat sehingga tidak terjadi penyelewengan.

"Mekanisme melalui lelang terbuka terhadap perusahaan kredibel yang dilakukan Mendag dan Mentan," jelasnya.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pemerintah akan melakukan sistem lelang untuk memenuhi pasokan daging sapi impor untuk meningkatkan transparansi.