Pemerintah Ajak Industri Dukung Gerakan RI Setop Wariskan Sampah
Merdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengampanyekan kesadaran lingkungan dengan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan, lewat gelaran bertema The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, hal yang paling penting di lingkungan adalah masyarakat bisa memahami persoalan sampah. Menurutnya, mengkampanyekan bersih sampah dan lingkungan adalah kepentingan bersama.
"Saya mengapresiasi semua yang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari Muransyah (pendiri organisasi pelestari lingkungan Mulung Parahita), dan juga produsen dan media yang mendukung gerakan yang membangun spiritual masyarakat ini," kata Siti di Jakarta, Selasa (16/8).
Siti juga menambahkan bahwa gerakan ini harus diabadikan dan menjadi komitmen untuk semua stakeholders untuk dijalankan.
Corporate Sustainability Director Le Minerale, Ronald Atmadja, selaku sponsor dari gerakan The Rising Tide ini mengatakan bahwa sebagai perusahaan air mineral yang berkomitmen untuk ikut melestarikan lingkungan di Indonesia, perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk bersama-sama menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional.
Le Minerale termasuk yang sepakat dan sejak dari awal mendukung kampanye 'The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability'. Sejalan dengan kampanye ini, Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) yang merupakan kolaborasi antara Le Minerale, KLHK, ADUPI dan Ikatan Pemulung Indonesia, saat ini juga sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Program GESN diharapkan bisa mengakselerasi daur ulang plastik menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi tinggi dan demi pelestarian lingkungan yang kita perjuangkan bersama.
"Rumah tangga bisa memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, seperti mempraktikkan pemilahan sampah yang nantinya akan meminimalkan sampah plastik dan pada akhirnya mendukung ekonomi sirkular," kata Ronald.
Sebagai tindak lanjut dari Gerakan The Rising Tide ini, para stakeholders bersama menyerukan sebuah komitmen 'Indonesia Stop Wariskan Sampa', yang melibatkan pemerintah yang diwakili KLHK, produsen yang diwakili Le Minerale, industri Daur Ulang yang diwakili oleh ADUPI dan komunitas penggerak lingkungan yang diwakili oleh Parahita Mulung.
"Sebagai produsen, Le Minerale menyatakan dukungan dan komitmennya dalam gerakan ini. Sejak awal kami telah mendukung misi KLHK untuk mengurangi angka timbulan sampah. Oleh karenanya kami dengan terintegrasi terus menggerakan Ekonomi Sirkular sebagai bagian dari ERP yang kini digaungkan oleh pemerintah. Dan kami juga mulai mengarah pada upsizing dan melakukan berbagai edukasi pilah sampah dari rumah," jelasnya.
Sementara itu, Founder Parahita Mulung, Muryansyah bertekad menggugah kesadaran masyarakat dan para pihak, betapa masalah lingkungan, terutama sampah plastik perlu mendapatkan perhatian serius dan realistis. dirinya berharap semoga gerakan ini mengisparasi masyarakat Indonesia dalam menggerakkan ekonomi sirkular di Tanah Air.
Selain itu juga membangun semangat untuk menjaga lingkungan dengan semangat mengurangi sampah dengan melalui kegiatan mendaur ulang dan memilahnya. Dia menyebut lebih dari 14.500 masyarakat teredukasi dari rangkaian The Rising Tide ini mengenai pentingnya memilah sampah sebagai bagian dari usaha daur ulang dalam rangka mengurangi timbulan sampah nasional.
"Selama perjalanan kami mengumpulkan 68 ton sisa konsumsi rumah tangga, 78 persen adalah plastik, dan 40 persen di antaranya memiliki nilai daur ulang yang tinggi. Sampah terkoleksi akan di salurkan kepada industry daur ulang. Sedangkan di luar sisa konsumsi rumah tangga yang dikumpulkan, sepanjang jalan saya melihat banyak kemasan kecil mengotori jalan. Inilah masalah sampah yang sesungguhnya," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi signifikan dalam komitmen Indonesia menjalankan program mitigasi.
Baca SelengkapnyaDapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaTermasuk komitmen lingkungan yang senantiasa dikedepankan dalam aktivitas bisnis, turut menjadi fokus dari langkah pembinaan Pupuk Kaltim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaThe Sanur sebagai KEK Khusus pertama di Indonesia menghadirkan kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBudaya menjadi aspek penting dalam pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi dalam adaptasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaTak sekedar memproduksi madu lanceng, Sugeng juga berupaya mencegah krisis iklim lewat gerakan menanam di rumah bersama 30 warga di Gunungkidul.
Baca Selengkapnya