Pelindo VI gandeng Belanda bangun pelabuhan dan KEK Maluku
Merdeka.com - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Belanda untuk mengembangkan pelabuhan dan kawasan ekonomi khusus (KEK) terpadu di Provinsi Maluku. Nantinya pemerintah Belanda akan bertindak sebagai pelaksana studi dan membiayai sepenuhnya pengembangan di wilayah Batugong dan Waai Tulehu.
"Berdasarkan hasil studi tersebut, Pelindo IV juga akan bekerja sama dengan Provinsi Maluku untuk melakukan pengembangan wilayah tersebut menjadi sebuah kawasan kepelabuhanan dan KEK terpadu," kata Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (16/3).
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengembangan tahap pertama bakal mencakup daratan seluas 300 hektare (ha). Sementara untuk pelabuhan memiliki panjang dermaga 1.000 meter dengan kedalaman kolam pelabuhan -16 meter LWS.
Adapun pengembangan meliputi fasilitas kepelabuhanan serta kawasan industri yang akan menjadi pusat pengolahan hasil sumber daya perikanan dan agroindustri. Nantinya pengembangan kawasan tidak hanya di Maluku saja, tetapi juga wilayah di sekitarnya.
"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan interkonektivitas pelabuhan yang terdapat di Indonesia Timur dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di Maluku dan sekitarnya, sehingga disparitas harga maupun potensi ekspor wilayah tersebut dapat optimal," jelasnya.
Menurut Doso, pembangunan fasilitas pelabuhan membutuhkan dana sebesar Rp 150 miliar. Sekitar Rp 100 miliar berasal dari penyertaan modal negara (PMN), sedangkan sisanya kas internal perusahaan.
"Pembangunan fasilitas pelabuhan diharapkan selesai pada 2018, sehingga pada saat Pelabuhan Ambon eksisting mencapai kapasitas dan kapabilitas maksimalnya, yaitu pada 2022 sudah dapat memanfaatkan fasilitas pelabuhan di lokasi yang baru ini sebagai alternatif."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPada zaman kolonial Pulau Pandan sempat digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaHadapi lonjakan pemudik, Pelindo siapkan sarana dan prasarana di pelabuhan Ciwandan sebagai alternatif pelabuhan Merak, Banten.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaTanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Baca Selengkapnya