Pedagang Kecil Menjerit Mahalnya Harga LPG 3 Kg
Merdeka.com - Gas elpiji atau (Liquified Petroleum Gas/LPG) 3 Kg (kilogram) hakikatnya diperuntukkan bagi rakyat kecil dengan harga yang disubsidi pemerintah. Namun kenyataannya di lapangan, harga jual gas melon jauh melambung tinggi.
Para pedagang makanan skala kecil semacam penjual pentol dan sejenisnya pun menjerit tingginya harga LPG 3 Kg yang mencapai Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per tabung.
Seperti yang diutarakan Aris, penjual pentol goreng yang biasa mangkal di depan SDN 2 Syamsudin Noor di Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Dia mengaku tidak bisa mendapatkan LPG 3 Kg di pangkalan resmi lantaran stoknya terbatas dan harus antri lama.
"Kalau beli di warung biasanya Rp30 ribu atau lebih. Terkadang dapat juga harga lebih murah Rp27 ribu, tapi sering habis. Padahal ingin beli di pangkalan Rp18 ribu, tapi harus antri dan hanya warga sekitar pangkalan yang boleh," tuturnya, Minggu.
Sebagai penjual pentol goreng yang menghidupkan kompor dari sejak pagi memulai berjualan pukul 08.00 WITA hingga sore hari pukul 17.00 WITA, Aris menghabiskan satu tabung LPG 3 Kg.
Sementara pemilik pangkalan LPG 3 Kg di Jalan Kasturi, Kelurahan Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru Agus Purwanto mengakui, kebijakan pembatasan untuk domisili yang dilayani alias pembeli mesti dilakukan lantaran terbatasnya pasokan dari agen.
"Kami hanya dapat 160 tabung yang datang tiap hari Sabtu. Jadi prioritas warga sekitar saja dengan ketentuan satu orang satu tabung serta wajib menunjukkan KTP," terang Agus.
Pengetatan dalam penjualan juga dimaksudkan untuk mencegah adanya pelangsir yang modusnya membeli untuk menjual kembali dengan harga jauh lebih tinggi.
"Kalau kami jual sesuai harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp17.500. Namun kadang agar tidak repot uang kembalian Rp500, jadi digenapkan Rp18.000 dan itupun atas persetujuan dengan warga yang membeli," jelas Agus kepada Antara.
Agus pun secara terbuka mengaku hanya mendapat untung Rp2.000 per tabung dari LPG 3 Kg yang didapatnya melalui agen milik Puskopad alias Pusat Koperasi Kartika Antasari di Jalan Ahmad Yani Km 21, Landasan Ulin Banjarbaru.
"Proses penjualan juga selalu kami laporkan ke agen. Seperti dokumen foto dan sebagainya sebagai bentuk pertangungjawaban pangkalan," tandasnya.
HET di pangkalan untuk LPG 3 Kg dijual Rp17.500 per tabung telah diatur dalam Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/047/kum/2015.
Namun masyarakat justru kerap kesulitan mendapatkan harga murah yang disubsidi pemerintah itu lantaran stok di pangkalan terbatas, tidak seimbang dengan permintaan tinggi dari konsumen.
Akibatnya, LPG 3 Kg yang dijual di warung-warung jadi pilihan rakyat kecil untuk mendapatkannya, meski terpaksa ditebus dengan harga mahal.
Pemerintah pun tak punya regulasi menyentuh penjualan gas bersubsidi di tingkat eceran yang dijual di luar pangkalan resmi.
Sebagai bentuk pengawasan sekaligus penegakan hukum, Subdit 1 Industri Perdagangan dan Investasi (Indagsi) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan membidik pangkalan yang menjual gas elpiji 3 kilogram di atas harga eceran tertinggi dengan beragam modusnya.
Dari sejumlah kasus yang diungkap, polisi menemukan pangkalan menjual secara partai ke kios-kios atau menggunakan sarana gerobak dorong dan kendaraan roda tiga.
Per tabung dijual di kisaran harga Rp22.000 hingga Rp25.000. Akibat ulah oknum pangkalan nakal ini, konsumen pun menjerit mahalnya gas 3 kilogram di warung-warung yang menjual sampai Rp30 ribu, bahkan Rp35 ribu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendaftaran KTP untuk Beli Gas LPG 3 Kg Diperpanjang Sampai Bulan Mei, Ini Alasannya
Sampai 31 Desember 2023 baru 31,5 juta NIK yang telah terdaftar di sub penyalur atau pangkalan resmi LPG 3 kg.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga
Mulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.
Baca SelengkapnyaBeli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong
Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaKendaraan Umum Ternyata Lebih Hemat Pakai Bahan Bakar Gas, Harga Satu Liter Cuma Rp4.500
Selain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.
Baca SelengkapnyaMasuk Musim Panen, Harga Beras di Cipinang Turun Rp 1.000 Per Kilogram
Ketua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca Selengkapnya