Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasokan bahan baku jadi hambatan pengembangan industri fesyen RI

Pasokan bahan baku jadi hambatan pengembangan industri fesyen RI Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih. ©2017 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian berupaya mendorong industri fesyen muslim berperan penting dalam perekonomian nasional dan menjadi kiblat fesyen muslim dunia di 2020. Meski demikian, hal tersebut masih menemui berbagai hambatan salah satunya ketersediaan bahan baku.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, ketersediaan bahan baku memang masih menjadi kendala. Selama ini bahan baku untuk fesyen 30 persen ketergantungan terhadap impor.

"Selama ini impor banyak sekali, kalau diproses produksi bahan baku itu sekitar 30 persen. Nah bahan baku untuk fesyen yang kita punya itu hanya polyester, dan rayon sisanya kita impor. Bahkan rayon itu sebagian kita masih impor karena kapasitas dalam negeri tidak mencukupi," ujarnya di Hotel Sofyan, Jakarta, Selasa (16/10).

Adapun negara-negara pemasok bahan baku impor industri fesyen di antaranya, Amerika Serikat, Mesir, Turki dan Thailand. "Kalau bahan kapas kita impor dari Amerika, dari Mesir dari Turki dari Australia sebagian wool. Kemudian untuk bahan kau rayon kita masih impor dari Thailand," jelas Gati.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) telah melakukan kajian terhadap hasil alam dalam negeri yang dapat dijadikan sebagai bahan baku. Dalam kajiannya, KLHK menemukan ulat yang dapat dikembangkan menjadi sutera

"Kendala masih tetap bahan baku tapi pagi ini kita dapat kabar gembira bahwa yang namanya Kemenhut punya dua ulat yang bisa dikembangkan untuk bisa menjadi bahan baku sutera. Ini kabar gembira sekali bakalan nanti, kita berdoa mudah-mudahan sutera itu kita tidak impor lagi," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar

Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.

Baca Selengkapnya
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen

Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini

Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.

Baca Selengkapnya