Pasokan bahan baku jadi hambatan pengembangan industri fesyen RI
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian berupaya mendorong industri fesyen muslim berperan penting dalam perekonomian nasional dan menjadi kiblat fesyen muslim dunia di 2020. Meski demikian, hal tersebut masih menemui berbagai hambatan salah satunya ketersediaan bahan baku.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, ketersediaan bahan baku memang masih menjadi kendala. Selama ini bahan baku untuk fesyen 30 persen ketergantungan terhadap impor.
"Selama ini impor banyak sekali, kalau diproses produksi bahan baku itu sekitar 30 persen. Nah bahan baku untuk fesyen yang kita punya itu hanya polyester, dan rayon sisanya kita impor. Bahkan rayon itu sebagian kita masih impor karena kapasitas dalam negeri tidak mencukupi," ujarnya di Hotel Sofyan, Jakarta, Selasa (16/10).
Adapun negara-negara pemasok bahan baku impor industri fesyen di antaranya, Amerika Serikat, Mesir, Turki dan Thailand. "Kalau bahan kapas kita impor dari Amerika, dari Mesir dari Turki dari Australia sebagian wool. Kemudian untuk bahan kau rayon kita masih impor dari Thailand," jelas Gati.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) telah melakukan kajian terhadap hasil alam dalam negeri yang dapat dijadikan sebagai bahan baku. Dalam kajiannya, KLHK menemukan ulat yang dapat dikembangkan menjadi sutera
"Kendala masih tetap bahan baku tapi pagi ini kita dapat kabar gembira bahwa yang namanya Kemenhut punya dua ulat yang bisa dikembangkan untuk bisa menjadi bahan baku sutera. Ini kabar gembira sekali bakalan nanti, kita berdoa mudah-mudahan sutera itu kita tidak impor lagi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaVolume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca Selengkapnya