Panasonic dan Toshiba hengkang bisa ganggu iklim investasi tanah air
Merdeka.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan hengkangnya Panasonic dan Toshiba tak hanya berdampak pada tingginya pengangguran di tanah air. Tetapi juga bakal melunturkan kepercayaan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Jadi antara janji investasi dengan realisasi investasi ada jeda waktu. Maka waktu itulah yang mengakibatkan investasi tidak masuk dan ekonomi melambat," ujar dia di Jakarta, Selasa (2/2).
Selain itu, kata dia, tutupnya dua perusahaan elektronik raksasa Jepang ini juga membuat daya beli masyarakat menurun. Dengan begitu, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok 5,3 persen dalam APBN 2016 tak akan tercapai.
Untuk itu, dia meminta pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat guna mengundang investor asing. "Kita minta Pemerintah melakukan pengawasan dengan ketat terhadap paket kebijakan ekonomi tersebut dan melihat pelaksanaan di lapangan dari paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan," kata Iqbal.
Iqbal juga mendesak pemerintah untuk segera menginstruksikan ke dinas-dinas tenaga kerja untuk turun langsung ke lapangan. Hal tersebut untuk memeriksa kebenaran adanya pemutusan hubungan kerja. Bahkan, KSPI dan beberapa serikat buruh akan melakukan aksi pada 6 Februari 2016 di Istana Negara dan Mahkamah Agung. Adapun tuntutan dalam aksi tersebut yaitu Tolak PHK, kembalikan hak berunding serikat buruh dalam kebijakan kenaikan upah, cabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015, dan pemerintah harus bersungguh-sungguh menjalankan perlindungan bagi buruh.
"Aksi ini akan akan kami lakukan serentak pada 6 Februari 2016 mendatang," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaKepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaCawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya