Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakai teknologi, lahan gambut bisa jadi penggerak ekonomi

Pakai teknologi, lahan gambut bisa jadi penggerak ekonomi TNI padamkan lahan gambut yang terbakar. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Pengelolaan lahan gambut yang tepat bisa menjadi penggerak ekonomi baru di daerah seperti Riau. Dengan luas lahan gambut mencapai 4,6 juta hektar, atau sekitar 56 persen total luas wilayah Provinsi Riau, gambut merupakan potensi untuk dikembangkan.

"Ekosistem gambut itu punya kerentanan. Perlu input teknologi yang besar. Tapi perkenalan teknologi dan pengalaman, gambut juga bisa dimanfaatkan," ujar Akademisi Universitas Riau, Dr Suwondo dikutip Antara, Jumat (11/8).

Dia menegaskan masyarakat lokal jauh sebelum Indonesia merdeka telah hidup berdampingan di lahan gambut. Masyarakat setempat berhasil mengaplikasikan budidaya pertanian dan perkebunan di lahan gambut sebagai sumber kehidupan secara berkelanjutan.

Hal ini yang kemudian harus digali pemerintah untuk dipelajari lebih lanjut. Bagaimana menciptakan keseimbangan, yang kemudian harus dijadikan pelajaran. Untuk kemudian dapat dijadikan sebagai penggerak ekonomi.

Suwondo menambahkan selama ini yang menjadi masalah adalah lemahnya tata kelola hutan dan lahan gambut. "Pemerintah bukan tidak melakukan pengelolaan. Hanya saja masih perlu diperbaiki," katanya.

Dia mencontohkan, antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat memiliki pemetaan yang berbeda dalam tata kelola hutan. Untuk itu, ke depan, harus ada kebijakan satu peta yang sama dan tidak ada lagi perbedaan yang merugikan.

Total lahan gambut yang luas di Riau selama ini juga terbukti sebagai roda penggerak ekonomi Riau, dengan sektor perkebunan seperti sawit dan HTI yang berdiri diatasnya. Meskipun, dia mengakui isu kerusakan gambut yang berakibat pada kebakaran merupakan isu global dan terdapat sejumlah aspek yang perlu diperbaiki.

"Harus diakui, ada persoalan lingkungan. Tapi bukan berarti harus ditutup. Ini juga harus dilakukan pemerintah dengan berikan respon yang baik," jelasnya.

Senada dengan Suwondo, Pembina Yayasan Dr Sjahrir Kartini Sjahrir menambahkan pemanfaatan dan pengelolaan lahan gambut yang tepat, dipandang sebagai solusi pertumbuhan ekonomi. Dia memberikan contoh, pemanfaatan tanaman sagu atau sawit yang dikombinasikan dengan sistem tumpang sari bersama nanas, bisa menjadi lebih optimal.

"Kata kunci untuk menjembatani itu adalah inovasi dan teknologi," pungkas Kartini.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Teknologi ini Jadi Penyelamat Gulungan Teks Kerajaan Romawi Berusia 2000 Tahun yang Masih Misterius, Isi Naskahnya di Luar Dugaan

Teknologi ini Jadi Penyelamat Gulungan Teks Kerajaan Romawi Berusia 2000 Tahun yang Masih Misterius, Isi Naskahnya di Luar Dugaan

Isi naskah tersebut pernah dianalisis menggunakan teknologi, namun gagal.

Baca Selengkapnya
7 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Akibat Sinar Matahari, Yuk Kembalikan Kilau Indahnya!

7 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Akibat Sinar Matahari, Yuk Kembalikan Kilau Indahnya!

Cara mengatasi rambut kering dan rusak akibat sinar matahari ternyata praktis, lho!

Baca Selengkapnya
10 Bahan Alami untuk Menumbuhkan Rambut Botak, Bisa Dicoba

10 Bahan Alami untuk Menumbuhkan Rambut Botak, Bisa Dicoba

Pertumbuhan rambut akan kembali normal seiring dengan proses pemulihan tubuh, biasanya dalam waktu 6 hingga 9 bulan.

Baca Selengkapnya
Menebalkan Rambut Dengan Bahan Alami, Ini Tips dan Trik Sederhana

Menebalkan Rambut Dengan Bahan Alami, Ini Tips dan Trik Sederhana

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menebalkan rambut. Mulailah dengan mengidentifikasi jenis rambut Anda, lalu pilihlah produk perawatan & bahan alami

Baca Selengkapnya
Cara Hilangkan Bau Tanah Ikan Patin Saat Dimasak dengan Mudah, Cuma Butuh 2 Bahan Dapur

Cara Hilangkan Bau Tanah Ikan Patin Saat Dimasak dengan Mudah, Cuma Butuh 2 Bahan Dapur

Cuma dengan 2 bahan ini, bau tanah menyengat pada ikan patin dapat dinetralisir secara sempurna. Ini dia langkah-langkahnya.

Baca Selengkapnya