OPEC prediksi harga minyak dunia stabil sepanjang 2018
Merdeka.com - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Counteris/OPEC) memproyeksikan harga minyak dunia akan terus stabil pada 2018.
Mengutip data laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), OPEC tercatat berhasil memangkas produksi minyak bumi hingga 1,8 juta barel per hari (bph) sejak tahun 2016.
Upaya ini dilakukan demi mengatasi kelebihan pasokan minyak mengakibatkan anjloknya harga minyak dunia sejak tahun 2014. Dampak dari pemangkasan tersebut, mampu mengerek kembali harga minyak dunia di kisaran USD 70 per barel.
Pimpinan OPEC Suhail al-Mazrouein menyatakan kestabilan harga ini dipicu oleh tingkat kepatuhan para anggota OPEC. Hingga bulan Januari 2018 lalu, tercatat tingkat kepatuhan atas pemangkasan produksi mencapai 133 persen.
Di samping itu, OPEC juga terus menguatkan kerja sama dengan negara-negara penghasil minyak di luar OPEC untuk menjaga harga dan pangsa pasar minyak dunia. OPEC memproyeksikan permintaan minyak dunia akan terus mengalami peningkatan di beberapa tahun mendatang. "Kami butuh menambah 15 juta bph untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2040 nanti," ujar Suhail.
Hingga pukul 03.35 GTA, harga minyak dunia West Texas Intermediate (WTI) berada pada level USD 63,31 per barel. Sementara harga minyak Brent pada harga USD 66,63 per barel.
Untuk diketahui, harga minyak dunia merupakan salah satu faktor dalam merumuskan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil Price/ICP) yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM yaitu Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi setiap minggu pertama bulan berikutnya.
Sebagaimana diketahui, asumsi harga ICP dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 ditetapkan sebesar USD 48 per barel. Harga ICP Januari 2018 mencapai USD 65,59 per barel dan harga ICP rata-rata 2017 mencapai USD 51,19 per barel.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca Selengkapnya