Naik Rp4.397 Triliun, Total Aset Negara di 2020 Capai Rp11.098 Triliun
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 membuat aset negara atau barang milik negara mengalami peningkatan hingga Rp4.397 triliun pada 2020. Dengan demikian, total aset milik negara di 2020 mencapai Rp11.098 triliun.
Adapun aset yang diperoleh negara berasal dari uang negara, yang penggunaannya bukan hanya untuk melaksanakan tugas-tugas kementerian/lembaga negara, namun juga untuk memberikan manfaat kepada rakyat.
"Adanya kenaikan dari nilai aset negara kita, lebih dari Rp 4.000 triliun. Seluruh proses pengadaan barang milik negara untuk menjaga kepercayaan publik, karena menggunakan uang publik untuk pengadaan barang milik negara ini," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Apresiasi Kekayaan Negara, Senin (15/11).
Sri Mulyani mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 banyak barang milik negara yang kemudian digunakan untuk menciptakan respon yang dihadapi masyarakat, misalnya saja Asrama Haji menjadi tempat isolasi.
"Maka kita membuka berbagai fasilitas fasilitas negara untuk isolasi mandiri dan bahkan membangun rumah sakit darurat termasuk pondok-pondok haji yang dikonversi menjadi rumah sakit darurat," jelasnya.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban menambahkan, peningkatan nilai aset sebesar Rp4.397 triliun merupakan nilai yang dibandingkan dengan nilai sebelum pelaksanaan kegiatan revaluasi barang milik negara.
"Kegiatan menerapkan penatausahaan barang milik negara melalui revaluasi, kata dia merupakan satu di antara berbagai kegiatan pengelolaan barang milik negara yang dilakukan bersama-sama dengan kementerian dan lembaga," ujarnya.
Peran BMN dalam perekonomian, juga tidak kalah penting, karena BMN merupakan underlying asset surat berharga negara syariah (SBSN) untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan dari APBN.
"Dalam mendukung kebijakan fiskal yang ekspansif dan juga dalam upaya penanggulangan Covid-19, pengelolaan barang milik negara mengambil peran dengan revitalisasi beberapa rumah sakit, dan penggunaan berbagai fasilitas kantor dan asrama lainnya yang difungsikan sebagai rumah sakit sementara," jelas Rionald.
Di sisi lain, Rionald turut menyoroti proses lelang sebagai salah satu tugas dan fungsi lain dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, di samping pengelolaan BMN dalam peran aktif dalam perekonomian nasional.
"Lelang jadi solusi pemulihan ekonomi negara melalui penjualan barang rampasan dan sitaan. Selain itu, lelang turut membantu penyelesaian non-performing loan (NPL) perbankan dan mendukung fungsi intermediasi perbankan lewat lelang agunan," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaSementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi klaster infrastruktur per 29 Februari telah menghabiskan Rp0,4 triliun. Hal ini untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara dan lainnya.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca Selengkapnya