Merger 3 Bank BUMN Syariah Dinilai untuk Lahirkan Bank BUKU IV Baru
Merdeka.com - Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menyambut baik keputusan penggabungan (merger) tiga bank Himbara syariah. Menurutnya, kebijakan merger untuk melahirkan satu bank syariah masuk kelompok BUKU IV atau bank dengan modal inti di atas Rp30 triliun.
"Merger bank BUMN syariah harapannya akan membuat perbankan syariah punya satu bank besar di buku IV. Sehingga kemudian bisa berkinerja lebih baik," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (19/10).
Kendati demikian, merger oleh tiga bank syariah pelat merah itu belum mampu menjamin peningkatan kinerja perbankan syariah itu sendiri. Sehingga pemerintah maupun stakeholders terkait didorong untuk segera meningkatkan kapasitas bank dari banyak hal.
"Antara lain atau khususnya dari segi permodalan, jangkauan pasar, dan juga daya saing. Itu penting," jelas dia.
Selain itu, pembentukan pencitraan ekosistem ekonomi syariah dengan penawaran yang lebih baik dinilai tak kalah penting. Diantaranya perluasan dan peningkatan bisnis halal di dalam negeri.
"Ini untuk meningkatkan daya tarik masyarakat juga akan memacu kinerja perbankan syariah. Karena tidak cukup adanya satu bank besar tetapi juga harus diikuti dengan pencitraan ekosistem ekonomi syariah yang lebih baik," tambahnya.
Realisasi Penggabungan
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, bahwa penggabungan bank syariah BUMN adalah sebuah amanah yang harus segera direalisasikan supaya menjadi manfaat bagi banyak pihak.
"Ini adalah amanah yang akan membuka kesempatan lebih luas bagi kita semua untuk berguna sebanyak-banyaknya," kata Erick Thohir seperti dikutip Kamis (15/10).
Dalam rencana merger ini, Menteri Erick mengajak para pegawai bank syariah untuk bekerja bersama-sama berlandaskan AKIDAH (amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) untuk menjadikan pilar keuangan baru yang jadi kekuatan ekonomi nasional.
Menurut Erick, sebagai negara yang memiliki populasi umat Muslim terbesar di dunia, sudah sepantasnya Indonesia punya bank syariah yang kuat. Maka dari itu, Indonesia harus jadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
"Kita harus bersatu bahu-membahu ta'awun dan saling menguatkan," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaLangkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Jawa Barat sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional bisa memaksimalkan potensi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dikabarkan tidak masuk dalam menteri Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya