Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menyusul Malaysia, Indonesia bebaskan bea keluar CPO

Menyusul Malaysia, Indonesia bebaskan bea keluar CPO cpo. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Mulai Oktober 2014, ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) akan dibebaskan bea keluar (BK). Kebijakan ini diharapkan tidak mendorong eksportir untuk mengekspor dalam volume besar.

"Walaupun BK 0 persen, saya imbau eksportir tidak jor-joran," ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi di kantornya, Jumat (26/9).

Dia menjelaskan, jika eksportir jor-joran mengekspor CPO maka dikhawatirkan bakal membuat harga minyak sawit mentah semakin anjlok. Saat ini saja, kata dia, harga CPO dunia turun dari USD 740 metrik per ton menjadi USD 650-660 metrik per ton. "Memperbesar ekspor, suplai bertambah, harga tertekan," katanya.

Bayu menuturkan, kebijakan penghapusan bea keluar untuk komoditas CPO sudah dijalankan terlebih dahulu oleh Malaysia mulai awal September 2014. Kebijakan Indonesia yang ikut membebaskan bea keluar sebagai strategi untuk bisa bersaing dengan CPO Malaysia di pasar dunia.

Bayu juga menceritakan, pengusaha minyak sawit Indonesia sudah berjanji menjaga keberlanjutan komoditas ini. Ada beberapa kesepakatan yang disampaikan saat pertemuan di New York yakni produksi yang berkelanjutan, suplai yang berkelanjutan, mendukung semua regulasi yang mendorong keberlanjutan suplai dan produksi, meningkatkan produktivitas petani kecil, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses produksi kelapa sawit.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar
Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen

"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Ketahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai
Ketahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai

Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.

Baca Selengkapnya
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara

Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.

Baca Selengkapnya