Menteri Basuki: Jadi Wisata Premium, Labuan Bajo Harus Artistik

Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR, Basuki Hadimuljono menekankan pembangunan proyek di kawasan wisata premium seperti Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus punya nilai seni yang jadi daya tarik wisatawan lokal maupun asing.
Hal itu diucapkan Basuki usai meninjau kawasan industri kreatif (creative hub) Puncak Waringin yang akan menjadi tempat bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
"Itu (sudah) 100 persen, tapi memang belum selesai. Saya lihat emang masih kurang rapi. Jadi ada beberapa yang harus kita ganti. Tapi kan enggak boleh hasilnya seadanya. Ini mau dijadikan destinasi premium, jadi hasilnya harus artistik betul," tegasnya di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Senin (20/1).
Menteri Basuki masih memberi waktu bagi penataan tempat tersebut. Sebab proses pengerjaannya baru memasuki tahap pertama.
"Mudah-mudahan nanti bisa diperbaiki di tahap kedua, semuanya lah, landscape-nya. Jadi saya kira belum terlambat. Bukan mengecewakan, tapi masih kurang puas saya melihat hasilnya itu," keluh dia.
Sediakan Anggaran Rp979 Miliar
Kementerian PUPR sendiri telah menyediakan anggaran sebesar Rp979 miliar untuk pengembangan lanjutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo pada beberapa sektor, seperti pembukaan akses jalan hingga pembangunan infrastruktur permukiman.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga menyebutkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp30 miliar khusus untuk pembangunan creative hub Puncak Waringin selama dua tahap.
"Yang kemarin (tahap I) cuman Rp9 miliar. Tahap II sekitar Rp20 miliar. Total jadi sekitar Rp 30 miliar ya," ujar Danis.
Jokowi Sulap Puncak Waringin Labuan Bajo Jadi Creatif Hub
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana menikmati pemandangan alam Labuan Bajo dari Puncak Waringin, Senin (20/1). Ini kedua kalinya Jokowi dan Iriana melihat pemandangan indah laut Labuan Bajo dari Puncak Waringin.
Keduanya sebelumnya juga pernah mengunjungi Puncak Waringin pada Juli 2019, disela-sela kunjungan kerja ke Labuan Bajo. Bedanya, kini sudah dibangun sebuah gedung meski pengerjaannya belum sepenuhnya rampung.
Di lantai dua gedung itulah, Jokowi, Iriana serta para menteri kabinet menikmati pemandangan indah laut Labuan Bajo. Nantinya, Puncak Waringin akan dijadikan sebagai tempat creative hub untuk menggenjot UMKM di Labuan Bajo.
"Nanti Waringin ini akan menjadi creative hub, di mana usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah progresnya akan disajikan di sini," ujar Jokowi usai meninjau Puncak Waringin Labuan Bajo, Senin (20/1).
Bukan hanya itu, di Puncak Waringin itu juga akan dibuatkan sebuah training kegiatan pariwisata dan usaha mikro. Dengan begitu, masyarakat bisa meningkatkan produk-produk yang akan dijual kepada wisatawan.
"Saya kira dalam semua hal harus kita injeksi dan diberikan training agar packaging kemasan bisa ditingkatkan," kata dia.
Sementara itu, Arsitek Creative Hub Yori Antar menjelaskan bahwa nantinya Puncak Waringin menjadi lokasi untuk membuat produk-produk indoor atau outdoor untuk diperjualbelikan. Creative hub juga dijadikan sebagai tempat riset.
"Ini kan tempat jual souvenir, nah creative hub akan jadi semacam tempat riset yang bisa menghasilkan produk-produk wisatanya," jelasnya di lokasi yang sama.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Rumus Rubik 3x3 Cocok untuk Pemula, Begini Cara Penyelesaian Lengkap Beserta Rumusnya
Ada beberapa cara yang perlu dipahami dan diperhatikan bagi pemula yang ingin menyelesaikan permainan mengasah otak rubik 3x3. Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnya


Uang Pengamanan Pemilu Didapat Bintara Polisi Lebih Tinggi dari Jenderal, Segini Jumlahnya
Wakapolda Banten mengumpulkan anggotanya untuk dibagikan uang pengamanan Pemilu, bintara dapat lebih banyak daripada jenderal.
Baca Selengkapnya


Jenderal Polisi Jalan Kaki Blusukan di Pasar Benua Afrika, Gayanya Santai Sambil Sruput Kelapa
Krishna yang tengah berada di Benua Afrika nampak asyik blusukan ke pasar tradisional.
Baca Selengkapnya


Mewah dan Luas, 7 Potret Rumah Maria Vania yang Super Cozy dan Hanya Ditempati Sendirian
Rumah Vania begitu luas dan panjang, mencapai 300 meter. Mari kita lihat penampakannya dari ruang tengahnya yang menakjubkan.
Baca Selengkapnya


Ingat Program Opera van Java? Ini 7 Rumah Mewah Milik Pemainnya, Ada yang Megah Banget Bak Istana
Rumah Nunung berwarna abu-abu dengan desain minimalis. Namun, siapa sangka di dalamnya tersimpan koleksi senapan angin senilai puluhan juta rupiah.
Baca Selengkapnya

Foto-foto Keseruan Gisella Anastasia Liburan di Labuan Bajo, Potret Cantiknya Bikin Salfok
Gisel menikmati momen liburan di Labuan Bajo bersama sahabat. Salah satunya, Naysilla Mirdad.
Baca Selengkapnya

Aturan Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Pimpinan Komisi II DPR Anggap Hak Demokrasi Warga Jakarta Dikebiri
Usulan gubernur dan wakil gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai tak menjadi ibu kota diatur dalam Rancangan Undang-undang Daerah Kekhususan Jakarta.
Baca Selengkapnya

DPRD DKI Tolak Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Langsung Presiden: Karena Merenggut Hak Rakyat Memilih
Fraksi DPRD DKI Jakarta menolak wacana kebijakan gubernur dipilih langsung presiden usai Ibu Kota berpindah ke IKN, Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Harus Punya Daya Tarik Agar Ekonomi Tetap Stabil
DKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.
Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja
Meningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca Selengkapnya

PKS Tolak Gubernur Jakarta Dipilih Presiden: Itu Hak Demokrasi Rakyat
Pemilihan gubernur dan wakil gubernur oleh presiden diatur dalam RUU Daerah Khusus Jakarta.
Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Rumah Puisi Taufiq Ismail, Wisata Literasi dan Ruang Baca di Bukittinggi
Berdirinya bangunan ini menjadi bentuk kegelisahan Taufiq Ismail karena budaya membaca di Indonesia rendah.
Baca Selengkapnya