Menteri Bahlil Optimis Ekonomi RI Kuartal III-2022 Tembus 5,4 Persen
Merdeka.com - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 bisa tumbuh di atas 5,4 persen. Dia optimis pertumbuhannya masih tetap positif meskipun pada bulan September terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
"Saya ada keyakinan kuartal 3 prediksi kami dengan data, saya tak bermaksud mendahului BPS. Pertumbuhan ekonomi di kuartal III masih di atas 5,4 persen," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, Senin (24/10).
Menurut Bahlil, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga masih diatas 5 persen. Salah satunya didorong kinerja realisasi investasi pada periode yang sama sudah tumbuh 1,9 persen. "Investasi sudah tumbuh 1,9 persen, tinggal kita lihat konsumsi dan spending pemerintah," kata.
Selain itu kinerja ekspor juga masih menunjukkan kinerja positif. Cadangan devisa negara masih diatas Rp 17.000 triliun. Begitu juga dengan tingkat inflasi di Indonesia juga masih terkendali. Meskipun ada peningkatan pasca naiknya harga BBM subsidi. Ditambah lagi,
"Inflasi meski harga BBM naik, masih dibawah 6 persen. Fundamental ekonomi masih bagus," kata kita.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I tercatat 5,01 persen. Kemudian di kuartal II mengalami perbaikan dengan tumbuh 5,44 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya