Mentan: Pertanian Jadi Satu-satunya Penyangga Ekonomi di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa pertanian merupakan satu-satunya sektor penyangga ekonomi negara selama pandemi Covid-19.
"Dalam masa Covid-19 ini hanya pertanian yang menyangga (ekonomi) negara 16,4 persen. (Sektor) yang lain minus," kata Syahrul Yasin Limpo dikutip dari Antara, Kamis (30/9).
Menurut Syahrul, Indonesia memiliki pertanian yang kuat. Dengan modal itu, Indonesia diperkirakan tetap mempunyai ketahanan pangan saat terjadi krisis pangan dunia akibat anomali cuaca.
"Indonesia punya daya tahan. Kalau kita tidak bisa makan beras kenapa tidak makan singkong," tutur dia.
Selain didukung SDM pertanian yang kuat, menurut Syahrul, kondisi alam seperti sinar matahari yang tak pernah putus sepanjang tahun, tanah yang subur juga ikut memperkuat potensi pertanian di Tanah Air.
Kendati demikian, dia berharap tetap ada akselerasi dalam tata kelola berbagai sektor pertanian sehingga semakin mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
"Pertanian adalah kebutuhan makan, pertanian adalah lapangan kerja terbesar, pertanian adalah pembangun ekonomi dasar sebuah bangsa, sebuah daerah, sebuah provinsi dan desa," kata dia.
Akselerasi
Salah satu akselerasi yang bisa dilakukan, ujar Syahrul, adalah mengolah hasil pertanian dan tidak berhenti pada aspek budi daya. Seperti pada komoditas singkong, harus ada pengolahan pascapanen sebelum dijual. "Kita tidak hanya menjual singkong seperti kemarin tapi harus bisa mengolahnya," kata dia.
Di sisi lain, dia juga berharap berbagai sektor lain seperti hotel, restoran, dan kafe (horeka) ikut mendukung penyerapan hasil pertanian, tidak terkecuali singkong.
"Sayang banget kalau seluruh hotel kita, seluruh restoran kita, seluruh kafe kita, menyajikan barang-barang (makanan) impor. Sementara di kafe berbagai minuman yang baik-baik itu kan dengan singkong goreng juga enak," ujar Syahrul.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPenjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaMentan menyebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca Selengkapnya