Mentan: Bangun pengering jadi solusi bagi petani jagung
Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mendukung kerja sama Japva dengan Vasham dalam membangun sistem terintegrasi mendukung pemenuhan kebutuhan jagung bagi industri pakan ternak.
Melalui kerja sama ini, Japva dan Vasham akan menyerap jagung petani lokal meski dengan kadar air tinggi. Vasham menjadi pihak yang akan melakukan pendampingan dengan petani serta memastikan kualitas produksi jagung sesuai dengan standar pabrik pakan.
Menurut Amran, Vasham ke depannya akan menerima jagung dengan kadar air tinggi. Sehingga dengan seperti ini petani dan pengusaha saling diuntungkan.
"Yang dilakukan Japva sudah baik. Karena membangun (corn) dryer, jadi ada processing (untuk jagung basah). Hal ini jadi solusi permanen untuk petani jagung," ujar Amran dalam kunjungannya ke Corndryer milik Vasham di Kecamatan Katibung, Lampung Tengah, Senin (20/2).
Kerja sama kemitraan Vasham dengan petani saat ini telah merangkul sebanyak 6.428 petani tersebar di Lampung dan Jawa Tengah. Guna menyerap hasil petani dampingan dan petani jagung lainnya, Vasham membangun corndryer dengan kapasitas 400 ton per hari dan memiliki gudang yang mampu menampung hingga 24.000 ton jagung.
"Japva dan Vasham telah berkomitmen untuk menyerap hasil jagung lokal," ujar External Relations Director Japva, Rachmat Indrajaya.
Vasham merupakan sebuah inisiatif wirausaha sosial yang dilahirkan oleh Irvan Kolonas untuk mendampingi dan membantu petani jagung. Sejak tiga tahun lalu, Vasham mulai melakukan pendampingan petani terutama di Lampung untuk menghasilkan jagung yang bisa diserap industri.
Upaya yang dilakukan mulai dari memberikan bantuan permodalan dalam bentuk bibit, pupuk, dan biaya operasional. Tak hanya di situ, Vasham juga membantu menangani pasca panen dengan basis kelompok tani untuk pemipilan hingga siap kirim ke pabrik pakan ternak.
"Awal tahun ini kamu mulai mengoperasikan corndryer untuk mampu menyerap varian kualitas produksi petani,” ujar CEO Vasham, Irvan Kolonas.
Menurutnya, hasil panen jagung pipil dari petani meskipun sudah dikeringkan seringkali masih memiliki kadar air tinggi sehingga perlu dikeringkan kembali untuk diterima pabrik pakan. Kerja sama ini diharapkan mampu membangun jembatan untuk menutup gap antara petani dan industri selama ini.
"Tuntutan industri untuk menerima jagung dengan kadar air 15 persen tidak mampu dipenuhi petani karena proses pengeringan mereka hanya mengandalkan sinar matahari."
Di pihak lain, petani juga mengalami kesulitan permodalan dengan tingginya harga bibit dan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Hal tersebut akan diperparah jika mereka tidak mampu menghasilkan jagung dengan tingkat kekeringan sesuai standar perusahaan.
Selain meninjau corndryer, Amran Sulaiman juga melakukan panen raya di lokasi kemitraan Vasham di Desa Tanjung Agung, Kec. Katibung, Lampung Selatan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Amran menargetkan percepatan tanam disejumlah wilayah melalui pompanisasi.
Baca SelengkapnyaNana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan penambahan alokasi pupuk subsidi hingga Rp 28 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.
Baca SelengkapnyaSafrizal juga menyampaikan bahwa Mentan akan mendukung program kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaPupuk adalah problem utama bagi para petani selama ini
Baca SelengkapnyaPemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPeluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini merupakan bentuk kehadiran Pemerintah dalam membantu petani.
Baca Selengkapnya