Menko Airlangga: Indeks PMI Naik Tunjukkan Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada pada posisi 53,2 di Maret 2021, naik dari posisi 50,9 pada Februari lalu. Posisi di bulan Maret ini, merupakan posisi tertinggi sejak survei dilaksanakan pada April 2011 silam.
Momentum ekspansi ini menggambarkan percepatan tajam dari tingkat pertumbuhan output dan permintaan baru. Indeks juga menunjukkan kenaikan solid pada kondisi bisnis yang melampaui rekor survei di Juni dan Juli 2014.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, indeks di angka 53,2 menunjukkan perbaikan signifikan pada kondisi bisnis Tanah Air. Menurutnya kenaikan Indeks Manufaktur Indonesia ini juga sebagai momentum mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
"Indeks PMI ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang semakin terakselerasi sejak awal 2021. Momentum ini harus terus kita jaga, agar pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi semakin cepat," katanya di Jakarta, Kamis (1/4).
Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi di tahun ini, menurutnya, pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk memulihkan kepercayaan publik, khususnya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dari sisi konsumsi hingga investasi. Pemerintah Indonesia meyakini ekonomi akan berbalik positif tahun ini, karena telah menggulirkan sejumlah program sejak 2020 dalam rangka memulihkan perekonomian nasional.
Fokus pemerintah untuk 2021 adalah dengan memberikan stimulus untuk belanja masyarakat, mengingat belanja masyarakat menyumbang 57,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk tahun ini, pemerintah telah memberikan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sektor properti, setelah sebelumnya memberikan stimulus berupa relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 705 untuk mobil bermesin 1.500 cc dan 2.500 cc.
"Pemberian insentif PPnBM untuk Kendaraan Bermotor dan insentif PPN untuk sektor perumahan, bisa berkontribusi cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, melalui multiplier effect-nya," ujar Menko Airlangga.
Kemenkeu soal Peningkatan Indeks PMI: Momentum Pemulihan Akan Terus Dijaga
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, peningkatan indeks PMI tersebut tidak terlepas dari kebijakan dilakukan pemerintah. Diantaranya melalui insentif seperti Pajak Penjualan Barang Mewah/PPnBM Ditanggung Pemerintah untuk kendaraan bermotor.
Selain itu, program vaksinasi nasional yang sedang dilaksanakan memberikan optimisme yang kuat terhadap pelaku bisnis sektor manufaktur tentang adanya pemulihan ekonomi. Pelaksanaan vaksinasi tentu akan lebih efektif dengan peningkatan upaya 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, treatment) untuk mencapai herd immunity.
"Respon yang semakin positif dari sisi produsen harus dibarengi dengan perbaikan sisi permintaan yang semakin membaik juga. Momentum pemulihan ini akan terus dijaga dengan terus mengakselerasi program vaksinasi nasional, pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan realisasi belanja negara secara keseluruhan," tutur Febrio dalam pernyataanya, Kamis (1/4).
PMI merupakan indikator ekonomi yang dibuat melalui survei terhadap sejumlah purchasing manager, di berbagai sektor bisnis. Indeks yang paling diperhatikan investor dan analis adalah untuk sektor manufaktur yang disebut PMI Manufacturing. Posisi PMI yang tinggi di sektor manufaktur, menunjukkan pembelanjaan yang tinggi juga terhadap barang modal dan bahan baku, sehingga mengindikasikan peningkatan produksi manufaktur.
Sejumlah perusahaan juga mengapresiasi indeks PMI Indonesia yang terus berada di level ekspansi, sehingga dapat mengurangi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan. Perusahaan semakin percaya diri untuk memperluas aktivitas ekspansinya. Pada akhir pandemi nanti, diperkirakan penjualan yang lebih tinggi, kemudian pemasaran diperkirakan juga akan menunjang kenaikan output produksi.
Optimisme pemulihan ekonomi juga didukung oleh kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2021 sebesar 85,8. Survei konsumen Bank Indonesia itu mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap perbaikan kondisi ekonomi, baik dari sisi ketersediaan lapangan kerja, penghasilan maupun ketepatan waktu pembelian barang tahan lama.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnya