Menhub Kaji Pembatasan Pengguna Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek Cegah Kemacetan
Merdeka.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, akan melakukan evaluasi untuk meminimalisir kepadatan di jalan tol layang Jakarta-Cikampek. Nantinya, evaluasi akan dilakukan selama tiga bulan mendatang dengan melihat terus perkembangan di lapangan.
Menhub Budi menyebut, bisa saja dari hasil evaluasi akan membatasi jumlah kendaraan yang naik. Paling tidak hal tersebut dilakukan untuk mencairkan kepadatan di ruas tol layang. "Katakanlah kalau sudah sekian ribu mobil berhenti, lewat jalan biasa, kalau kemarin kan orang maksain mau lewat semua ke sana," jelas dia saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (22/12).
Selain itu, dia menilai bahwa kemacetan yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated disebabkan karena euforia masyarakat yang tinggi. Mengingat, kehadiran jalan tol layang Jakarta-Cikampek membuat masyarakat berbondong ingin menjajal untuk dapat melintas.
"Artinya kalaupun kemarin terjadi lonjakan karena memang euforia atau ekspetasi orang menggunakan itu tinggi sekali," kata dia.
Menhub Budi mengatakan, kemacetan di Tol Layang Japek tersebut justru menjadi pencapaian baik bagi PT Jasa Marga. Artinya, banyak pengguna roda empat cukup antusias untuk melintas di jalan tol layang terpanjang se-Indonesia itu.
"Saya yakin itu euforia saja jadi kemacetan itu (di tol layang Jakarta-Cikampek) satu capaian luar biasa bagi Jasa Marga yang bagus. Jadi saya akan tinggal mengawasi," katanya.
YLKI Nilai Tol Layang Jakarta-Cikampek Gagal Atasi Kemacetan Saat Libur Panjang
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah mengevaluasi total manajemen lalu lintas tol layang Jakarta-Cikampek. Khususnya saat long weekend, seperti libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan Idul Fitri nanti.
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan kemacetan yang terjadi saat mudik Natal, menjadi bukti prediksinya tol layang Jakarta-Cikampek tak efektif terjadi.
"Terbukti tadi malam tol layang Cikampek macet total selama dua jam, dan akhirnya arus lalin menuju tol layang ditutup (sementara)," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/12).
Tulus menambahkan kemacetan yang terjadi memiliki arti saat tol layang Cikampek dibangun tidak mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk jika ada kendaraan mogok di tol layang. Ini bisa jadi karena petugas tol tidak sigap mengatasi masalah saat terjadi kendaraan mogok, dan volume traffict sedang tinggi tingginya.
"Dengan kejadian seperti ini, fungsi utama tol layang Cikampek untuk mengatasi kemacetan saat libur panjang, menjadi muspro alias sia sia," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran jalan layang MBZ mempersingkat waktu tempuh perjalanan di jalan tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaTerjadi kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaSebuah mobil terguling di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) arah Bandung di KM 57, Selasa (9/4).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca SelengkapnyaAsap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.
Baca SelengkapnyaPenutupan ini ditetapkan atas diskresi Kepolisian, setelah kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaSebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPenerapan one way begitu lama karena jumlah kendaraan menuju Jakarta ditaksir mencapai 50 ribu unit.
Baca Selengkapnya