Mengenal Up Selling, Metode Dikeluhkan Konsumen saat Membeli Satu Lusin Donut
Merdeka.com - Seseorang pengguna TikTok menyampaikan keluhannya karena merasa menjadi korban strategi pemasaran dari sebuah outlet donut. Dalam hal ini, pengguna TikTok dengan akun @.syanaka terpaksa membayar lebih atas pembelian satu lusin donut.
Akun tersebut menjelaskan bahwa dia hanya akan membeli satu lusin donut berukuran besar. Harga yang disampaikan oleh kasir untuk satu lusin donat sebesar Rp124.000. Kemudian, kasir menanyakan pastry apa yang akan dipilih.
Merasa tawaran itu adalah bonus, si pemilik akun TikTok memilih red velvet. Setibanya di rumah, dia menyadari bahwa dalam struk pembelian, paket donut yang dibeli adalah 1 lusin donut dan red velvet.
Keluhan ini kemudian memantik respons pengguna media sosial. Kebanyakan, mereka sepakat bahwa trik penjualan seperti itu kerap digunakan seiring ketidaktahuan pelanggan. Menurut analytic steps, apa yang dialami pengguna akun TikTok tersebut adalah bagian dari up selling.
Metode up selling umumnya terjadi saat pembeli telah menambahkan sesuatu ke keranjang mereka atau memulai proses pembayaran, dan lebih mudah menerima upaya penjualan akhir. Karena konsumen kemungkinan besar telah meneliti produk tersebut, mereka mungkin telah mempertimbangkan peningkatan atau penambahan, meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akan beralih pada menit terakhir.
Sebagai contoh, konsumen akan melakukan transaksi ponsel pintar, kemudian kasir menawarkan peningkatan ke model dengan lebih banyak memori, layar lebih besar, prosesor lebih cepat, dan seterusnya.
"Mereka juga dapat memberikan jaminan atau perlindungan pembelian, yang merupakan perlindungan berbiaya rendah bagi konsumen tetapi sangat menguntungkan bagi perusahaan," demikian ulasan dari Analytics Steps, yang dikutip Selasa (23/5).
Metode Cross Selling
Selain up selling ada pula metode penjualan yang kerap digunakan, yaitu cross selling. Metode ini merupakan sebuah teknik penjualan yang mana pelanggan atau konsumen didorong untuk membeli barang terkait atau pelengkap melalui penjualan silang. Metodenya cross selling cukup bervariasi, tergantung pada pengalaman berbelanja.
Metode cross selling sering terjadi di toko makanan cepat saji. Kepada konsumen, pihak toko akan menawarkan sebuah produk atau layanan tambahan.
"Penjual makanan cepat saji mungkin menawarkan pelanggan kentang goreng atau sisi lain untuk dimakan bersama sandwich mereka.”
Keuntungan dari cross selling di antaranya meningkatkan penghasilan, membantu konsumen lebih mengetahui tentang produk, meningkatkan loyalitas konsumen.
Di satu sisi, metode cross selling juga memiliki kerugian karena menimbulkan rasa tidak nyaman dari konsumen. Berdasarkan hasil kajian Harvard Business tahun 2012, sejumlah outlet mengalami penurunan profit selama memakain metode cross selling.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi adalah proses mengubah input, seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan modal, menjadi output, yang dapat berupa barang atau jasa.
Baca Selengkapnya73 persen yang menggunakan metode ini mereka meningkatkan omzet, 68 persen diantaranya mereka mengatakan bisa memperluas pasar.
Baca SelengkapnyaDibandingkan dengan logika, perilaku impulsive buying ini cenderung didorong oleh faktor emosi dan perasaan semata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaHilirisasi adalah konsep ekonomi yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah dari suatu produk atau komoditas melalui proses pengolahan lanjutan.
Baca SelengkapnyaDi era digital seperti sekarang ini menjadi konsumen cerdas memerlukan pemahaman yang baik tentang hak dan kewajiban konsumen.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKopi instan memiliki perbedaan dibanding kopi biasa karena proses pengolahan yang berbeda.
Baca SelengkapnyaBegini lho cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan konsentrasi.
Baca Selengkapnya