Menengok Tilas Perjuangan Bung Karno di Bengkulu Buat MenPAN Anas Berdecak Kagum

Sabtu, 18 Maret 2023 09:00 Reporter : Idris Rusadi Putra
Menengok Tilas Perjuangan Bung Karno di Bengkulu Buat MenPAN Anas Berdecak Kagum Bung Karno dan Fatmawati. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Rumah berarsitektur perpaduan Eropa dan China di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu menjadi saksi bisu perjuangan Bung Karno pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno pertama kali menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1938 ketika diasingkan oleh Belanda hingga tahun 1942.

Di rumah tersebut tersimpan berbagai benda bersejarah peninggalan Bung Karno seperti sepeda ontel, buku bacaan, kostum Monte Carlo, naskah sandiwara, dan lain sebagainya. Ratusan koleksi buku berbahasa Belanda pun terlihat mengisi salah satu sudut rumah yang dulunya digunakan sebagai ruang kerja Bung Karno. Buku-buku tersebutlah yang menemani Soekarno dalam pengasingan.

Di sepanjang dinding di dalam rumah, terdapat foto-foto maupun informasi yang menceritakan sejarah yang pernah terjadi di tempat tersebut maupun jejak narasi Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan.Cagar Budaya Nasional ini menjadi magnet bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengkulu.

Termasuk bagi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas. Di tengah rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Bengkulu, Menteri Anas menyempatkan diri untuk singgah ke Rumah Pengasingan Bu Karno.

"Saya kagum sekali karena ini bangunannya masih sangat terawat dengan baik. Dan koleksi-koleksinya peninggalan Bung Karno di sini pun masih lengkap," ujarnya dikutip dari laman KemenPAN-RB di Jakarta, Sabtu (18/3).

2 dari 3 halaman

Semasa Bung Karno diasingkan di Bengkulu, dia tetap gigih untuk tetap menyuarakan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hal ini menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia bahkan masih relevan untuk diterapkan di masa sekarang.

"Di tempat ini tergambar kegigihan Bung Karno meskipun di tengah situasi pengasingan. Beliau selama di pengasingan banyak membaca maka kematangan berpikirnya sebagai seorang pemimpin dari seluruh dunia dia dapatkan," imbuhnya.

Meski diasingkan oleh Belanda, Bung Karno mencari cara untuk memotivasi dan menggerakkan masyarakat Indonesia di Bengkulu, khususnya kaum muda.

Salah satunya dengan membentuk sebuah grup pertunjukan bernama Monte Carlo. Di pertunjukan musik dan drama ini, Bung Karno menulis naskah dan memasukkan nilai-nilai sosial dan nasionalisme dengan cara yang bisa menggugah hati dan pikiran pendengarnya.

3 dari 3 halaman

"Dari sini kita belajar Pak Soekarno itu otodidak sejak awal dengan membuat naskah sandiwara grup sandiwara yang kemudian menjadi cerita untuk mendidik dan memotivasi rakyat," tutur Anas.

Selama diasingkan di Bengkulu Bung Karno pun diketahui aktif dalam kegiatan di Muhammadiyah bersama tokoh-tokoh lainnya. Sang Proklamator pun menjadi penggerak dalam pembangunan masjid di Bengkulu. 

"Kita lihat Bung Karno ini salah satu presiden yang peduli dengan arsitektur. Banyak bangunan di zaman Bung Karno yang timeless," pungkas Anas.

Baca juga:
MenPAN-RB: Banyak ASN Muda Ingin Pindah ke IKN
Beredar Webinar Hadirkan Rafael Alun Sampai Andhi Pramono, KemenPANRB Beri Penjelasan
Innalillahi, Jenderal Bintang 3 TNI Sekaligus Menteri Era Soeharto Wafat
Menpan RB: Belum Ada Penolakan, ASN Milenial malah Banyak yang Ingin Pindah ke IKN
Siap-Siap, Pemerintah Bakal Rekrut Satu Juta CPNS dan PPPK
Kabar Baik, Pemerintah Janji Tidak akan PHK Tenaga Honorer

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini