Mendag Lutfi: Saya Tekankan, Tidak Kalah dan Menyerah pada Mafia Pangan
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah tidak akan menyerah pada mafia pangan. Dia menekankan, kenaikan harga pangan yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan disebabkan oleh berbagai faktor.
"Saya ingin menekankan, tidak ada saya menyerah terhadap mafia pangan. Kalau saya tekankan pada malam hari ini, bahwa memang terjadi kenaikan harga terhadap komoditas pangan dan energi," katanya dalam rapat bersama DPR, Jakarta, Kamis (17/3).
Mendag Lutfi menjabarkan, sebelum Covid Maret 2020 sampai Maret 2022 sejumlah harga komoditas naik mulai dari jagung naik 97 persen, sapi 67 persen. Kemudian gula sejak Maret 2020 hingga Maret 2022 sudah naik 47,6 persen.
"Kedelai naik 92,8 persen, minyak naik hampir 100 dolar, batubara juga naik," jelasnya.
Kenaikan harga komoditas tersebut, tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di Amerika Serikat dan China. Di mana sampai mengalami inflasi masing-masing 7,5 persen dan 9,5 persen.
"Jadi yang kita hadapi ini badai seluruh dunia, kenaikan harga ini menjadi permasalahan internaisonal yang juga permasalahan kita," jelasnya.
Dia menambahkan, pemerintah juga melakukan berbagai penyesuaian kebijakan dalam menyikapi kenaikan harga komoditas. Termasuk menyikapi adanya invasi Rusia ke Ukraina yang mendorong kenaikan harga komoditas.
"Kita sebagai pemerintah, saya sebagai pemerintah tidak bisa kalah dari mafia apalagi spekulan yang merugikan rakyat. Itu saya jamin. Sekarang kita lihat kebijakan yang berganti ganti, kesalahan yang saya tidak bisa prediksi bahwa akan terjadi perang. Itu membuat harga melonjak," tandas Mendag Lutfi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag membantah adanya penimbun beras yang menyebabkan harga beras premium meroket.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Shinta Kamdani menyebut para pengusaha tidak masalah dengan pemilu yang akan dilaksanakan satu putaran maupun dua putaran.
Baca SelengkapnyaProblematika kian pelik dan hanya bisa diatasi dengan cara memberantas mafia penjual telur.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya