Mendag Enggar Beberkan Penyebab Ekspor RI Kalah Dibanding Malaysia dan Vietnam
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membeberkan penyebab tertinggalnya ekspor Indonesia dari negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Keterlambatan Indonesia dalam melakukan perjanjian dagang dengan negara lain menjadi salah satu penyebab.
"Kenapa kita agak tertinggal dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand? Karena mereka sudah lebih dulu membuka diri dengan melakukan perjanjian," ungkapnya di ICE BSD, Banten, Rabu (16/10).
Imbasnya, ketika melakukan ekspor produk asal Indonesia mendapatkan tarif yang lebih mahal. Sebab belum menjalankan kerja sama perdagangan.
"Sehingga ketika kita ekspor ke negara tertentu terkena tarif masuk lebih mahal dibanding negara-negara tadi yang sudah ada perjanjiannya," kata dia.
Hal inilah yang membuat Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khususnya perjanjian dagang. "Itulah sebabnya Pak Presiden Jokowi sudah melihat 3 tahun lalu segera buka perjanjian itu," tambah dia.
Perintah Jokowi tersebut pun akhirnya dilaksanakan. Dia bahkan menjadikan tiap pertemuan terkait perjanjian dagang, juga menjadi momen bertemunya para pebisnis dari berbagai negara yang menjadi mitra dagang Indonesia.
Dengan demikian, kerja sama dagang tidak hanya menjadi ranah birokrasi, melainkan juga menjadi sarana bagi para pelaku bisnis untuk bertemu.
"Saya ajak menterinya jangan hanya membicarakan formal, tapi membiasakan diri setiap kunjungan membawa delegasi bisnis, bikin bisnis forum. Pemerintah menjembatani pengusaha, eksportir importir untuk bertemu dan kita memberikan pengantar kepada mereka," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaPeringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca Selengkapnya