Menaker Ida Catat 29,12 Juta Penduduk Usia Kerja Terdampak Virus Corona
Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mencatat sebanyak 29,12 juta penduduk usia kerja telah terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,56 juta orang tercatat menganggur atau tidak bekerja akibat virus asal China itu.
"Total penduduk usia kerja yang terdampak covid terhadap penduduk usia kerja sebanyak 29,12 juta orang," kata dia dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, secara virtual di Jakarta, Rabu (25/11).
Dia mengatakan, dari jumlah penduduk usia kerja yang terdampak, 0,76 juta orang bukan angkatan kerja. Sementara, 1,77 juta orang yang tidak bekerja atau dirumahkan akibat pandemi Covid-19.
"Ini yang banyak ini, ada 24,03 juta orang yang bekerja dengan pengurangan jam kerja (shorten hours) karena Covid-19," imbuh dia.
Adapun, lanjut Menteri Ida, dari total penduduk usia kerja sebanyak 203,97 juta orang, secara persentase penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 sebesar 14,28 persen. Sedangkan angkatan kerja yang terdampak Covid-19 20,51 persen.
Mereka Tetap Bekerja di Antara Kekhawatiran Virus Corona dan Ancaman Potong Gaji
Imbauan untuk kerja dari rumah seolah tidak berlaku bagi seorang pekerja perempuan berinisial D. Dia karyawan di salah satu perusahaan semen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dia tetap masuk kerja di bawah bayang-bayang kekhawatiran terjangkit Virus Corona. Hingga hari ini, belum ada perintah dari pemilik perusahaannya untuk libur sementara atau bekerja dari rumah.
D terpaksa mengikuti peraturan perusahaan. Dalam hati kecilnya tetap ada kekhawatiran tertular virus yang menyerang sistem pernapasan itu. Kekhawatirannya sangat beralasan. Sudah 450 orang di Indonesia dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 itu. Dari jumlah itu, 20 berhasil sembuh dan 38 meninggal dunia.
Perempuan ini mengandalkan transportasi publik untuk berangkat ke kantornya. Padahal, potensi penularan virus di ruang publik sangat besar. Termasuk di transportasi umum.
Dia seolah tak punya pilihan dan harus menuruti instruksi perusahaan.
"Khawatir pasti. Tapi kalau aku libur, gajinya dipotong," ungkap dia saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (22/3).
Dia tak tahu alasan atasannya tak memberikan kesempatan bekerja dari rumah. Wanita yang memiliki dua putra ini takut bila harus melayangkan protes.
"Mau protes juga bingung. Bisa saja enggak masuk tapi ya itu potong gaji," ucapnya.
Guna melindungi diri dan mencegah tidak terpapar virus corona, D selalu memakai masker saat berangkat kerja. Tak lupa ia membawa serta hand sanitizer. "Pakai jaket juga," katanya.
Cerita yang sama diungkapkan R. Dia adalah karyawan toko sepatu di ITC Kuningan, Jakarta Selatan.
"Tetap masuk. Soalnya belum ada perintah dari atasan untuk kerja dari rumah," katanya.
Saat berangkat kerja, R selalu menggunakan masker untuk mencegah terjangkit virus Corona. Ia juga membawa hand sanitizer yang akan digunakan selama berada di transportasi umum.
Selain masker dan hand sanitizer, R menjaga pola makan untuk meningkatkan imun tubuh. Makan makanan sehat menjadi hal paling penting.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya