Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memperbaiki kinerja dan menjalankan restrukturisasi perusahaan negara yang bergerak di sektor strategis. Terbaru, Kementerian BUMN fokus meningkatkan kapasitas gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 menargetkan swasembada gula konsumsi di tahun 2025.
Salah satu langkah strategis Kementerian BUMN dalam menggapai swasembada gula nasional adalah pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Perusahaan ini merupakan sub holding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang fokus di bidang industri gula, mulai dari hulu hingga hilir. PT SGN saat ini mengonsolidasikan 36 pabrik gula di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M. Abdul Ghani menyatakan, untuk mencapai swasembada GKP tahun 2025, produksi GKP dalam negeri harus sebesar 3,9 juta ton. PTPN Group melalui PT SGN mendukung penuh upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula nasional.
"Dukungan tersebut tidak semata berlandaskan perhitungan dan kalkulasi usaha dan aspek komersial. PTPN Group sebagai perusahaan BUMN, memiliki kewajiban moral untuk membangun dan mendukung ketahanan pangan, termasuk ketersediaan pasokan dan stabilitas harga gula konsumsi," ucap Abdul Ghani di Jakarta, Sabtu (2/7).
"Melalui PT SGN, PTPN Group akan melakukan transformasi kelas dunia di komoditas tebu dan gula," tambah Abdul Ghani.
PTPN Group memberikan tanggung jawab dan target operasional kepada PT SGN agar mampu memproduksi gula konsumsi sebanyak 2,6 juta ton per tahun. Serta meningkatkan produktivitas perkebunan tebu dari 67 ton per hektare (ha) menjadi 97 ton per ha. Target ini merupakan target jangka menengah, yang harus terealisasi pada 2030.
Dalam rangka memenuhi target tersebut, PT SGN telah menyusun cetak biru (blue print) model bisnis dan operasional. Di dalam blue print tersebut, PT SGN akan meningkatkan kinerja operasional, baik di sektor hulu, maupun hilir. Di sektor hulu, PT SGN berupaya melakukan ekstensifikasi (peningkatan produksi melalui penambahan luas lahan tebu) melalui serangkaian kerja sama pemanfaatan lahan, termasuk lahan bengkok milik pemerintah desa di seluruh Indonesia.
PT SGN juga melakukan intensifikasi (peningkatan produktivitas bahan baku tebu) melalui pendampingan dan pembinaan Petani Tebu Rakyat (PTR).
"Saat ini, PTPN Group menguasai 132.524 ha lahan tebu, sedangkan total lahan tebu milik PTR mencapai 228.584 ha," ujar Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Aris Toharisman.
PT SGN akan melakukan serangkaian pendekatan, pembinaan, dan pendampingan kepada PTR. Perusahaan akan memperbaiki sistem budidaya tebu melalui perbaikan kualitas bibit, pupuk, dan pestisida, pengaplikasian teknologi dan smart farming, akses permodalan dan asuransi pertanian, hingga jaminan pembelian hasil panen (off-taker).
"Melalui serangkaian pendampingan holistik, harapannya produktivitas tebu PTR meningkat," ujar Aris.
Advertisement
Di sektor hilir, PT SGN memiliki target meningkatkan kualitas rendemen gula, dari 7,3 persen menjadi 11,2 persen pada 2030. Peningkatan rendemen ini akan mengakselerasi produksi gula PT SGN, dari 800.000 ton menjadi 2.600.000 ton per tahun. Langkah peningkatan tersebut membutuhkan investasi, khususnya pengadaan mesin dan teknologi terbaru.
Berbekal arus kas (cash flow) positif, PTPN Group akan melakukan revitalisasi dan peremajaan mesin serta peningkatan fasilitas pabrik gula milik PT SGN. Selain itu, perseroan akan meningkatkan proses riset dan pengembangan guna menghasilkan varietas bibit tebu unggulan dan teknologi terapan di industri gula. Kementerian BUMN turut mengupayakan kerja sama antara PT SGN dengan mitra strategis, yang berpengalaman dan menjadi key leader (pemain utama) industri gula di pasar internasional.
Swasembada gula konsumsi menjadi sebuah keniscayaan, dengan syarat pemerintah dan seluruh anak bangsa bersatu padu membangun kembali kejayaan industri gula nusantara. Swasembada tidak akan terlaksana dan tercapai tanpa peningkatan produktivitas tebu mulai dari hulu hingga ke hilir.
Peningkatan produktivitas, menjadi kunci utama untuk mewujudkan kesejahteraan PTR. Menurut kalkulasi PTPN Group, jika produktivitas budidaya tebu mencapai 8 ton per ha, maka PTR dapat meraih sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp25.695.368. PTPN Group optimis, dalam waktu kurang dari 5 tahun, produktivitas PTR mencapai target, sehingga kesejahteraan mereka turut meningkat.
Baca juga:
Wamen BUMN Minta PTPN Tingkatkan Produksi Gula
Wapres: Pemerintah Ingin Mandiri Pasokan Gula dan Dongkrak Kesejahteraan Petani Tebu
Asosiasi Pastikan Stok Gula Rafinasi Aman Sampai Lebaran 2022
Kemendag Terbitkan Izin Impor, Stok Gula dan Daging Sapi Dijamin Aman
Begini Strategi PTPN Kejar Target Produksi Gula 1,8 Juta Ton di 2025
Ekonomi Mulai Pulih, BLT Dana Desa Berpotensi Ditiadakan
Sekitar 1 Jam yang laluHati-Hati, Ini Trik Penipuan Investasi Kerap Digunakan untuk Jerat Korban
Sekitar 2 Jam yang laluHybrid Bank Jadi Strategi BRI di Tengah Era Digitalisasi
Sekitar 3 Jam yang laluPunya Cold Storage 450 Ton, Indramayu Ditargetkan Jadi Sentra Perikanan
Sekitar 3 Jam yang laluMasyarakat RI Lebih Suka Simpan Uang di Deposito Dibanding Asuransi
Sekitar 4 Jam yang laluCegah Subsidi BBM Jebol, Pemerintah Diminta Tetapkan Penerima Pertalite & Solar
Sekitar 4 Jam yang laluKisah CEO Startup Ukraina Tetap Jalankan Perusahaan di Tengah Perang
Sekitar 6 Jam yang laluMenteri Bahlil: Pengusaha Tambang Nakal Gadaikan Izin di Bank
Sekitar 17 Jam yang laluSME Enablers Award 2022 Marketeers, Apresiasi Kontribusi Perusahaan pada UMKM
Sekitar 17 Jam yang laluPemerintah Cabut 2.065 Izin Usaha Pertambangan per Agustus 2022, ini Rinciannya
Sekitar 18 Jam yang laluSiap-Siap, Pemerintah Mulai Pertimbangkan untuk Naikkan Harga Pertamax
Sekitar 19 Jam yang laluJokowi Bahas Aturan Pembelian Pertalite Pakai MyPertamina, Kapan Implementasinya?
Sekitar 20 Jam yang laluKapitalisasi Pasar Modal RI Terendah di ASEAN, Malaysia-Filipina Dekati 100 Persen
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: [FULL] Pengakuan Ferdy Sambo Soal Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang lalu6 Potret AKP Rita Yuliana, Polwan Cantik yang Tengah Jadi Sorotan
Sekitar 1 Hari yang laluIstri Ferdy Sambo Siap Buka Suara
Sekitar 1 Hari yang laluUngkapan Hati Ferdy Sambo di Secarik Kertas
Sekitar 1 Hari yang laluCurhat Istri Brigjen Hendra soal Skenario Kasus Brigadir J: Ferdy Sambo Gentle Lah
Sekitar 3 Jam yang laluKasus Brigadir J, Polisi Langgar Etik yang Ditempatkan Khusus Bertambah 4 Orang
Sekitar 4 Jam yang laluMenanti Pengakuan Jujur Ferdy Sambo di Depan Hakim
Sekitar 5 Jam yang laluMisteri Motif dan Ungkapan Cinta Tulus Istri Ferdy Sambo
Sekitar 7 Jam yang laluCurhat Istri Brigjen Hendra soal Skenario Kasus Brigadir J: Ferdy Sambo Gentle Lah
Sekitar 3 Jam yang laluKasus Brigadir J, Polisi Langgar Etik yang Ditempatkan Khusus Bertambah 4 Orang
Sekitar 4 Jam yang laluMenanti Pengakuan Jujur Ferdy Sambo di Depan Hakim
Sekitar 5 Jam yang laluMisteri Motif dan Ungkapan Cinta Tulus Istri Ferdy Sambo
Sekitar 7 Jam yang laluMenanti Pengakuan Jujur Ferdy Sambo di Depan Hakim
Sekitar 5 Jam yang laluRuntuhnya Marwah Propam Polri 'Polisinya Polisi'
Sekitar 8 Jam yang laluPolri Periksa Seluruh Penyidik Terlibat Laporan Kasus Pelecehan Istri Ferdy Sambo
Sekitar 15 Jam yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluMenkes Budi: Vaksin Cacar Efektif Lindungi dari Risiko Cacar Monyet
Sekitar 2 Minggu yang laluBRI Liga 1: Aremania Ingin Robert Alberts Gantikan Eduardo Almeida di Tim Singo Edan
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami