Masih Banyak Impor, Indonesia Harus Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Dunia

Minggu, 15 Januari 2023 10:31 Reporter : Anisyah Al Faqir
Masih Banyak Impor, Indonesia Harus Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Dunia Ekspor Impor. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, harga pangan dunia saat ini mengalami kenaikan hingga 14 persen, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini perlu diantisipasi mengingat Indonesia masih ketergantungan beberapa komoditas pangan seperti gula, garam daging sapi hingga susu.

"Harga pangan di dunia naik sampai kurang lebih 14 persen. Ini tertinggi dalam sejarah. Kita ada impor gula, garam, daging. Nah ini kan harus kita antisipasi," kata Erick saat ditemui di ICE BSD City, Tangerang, Banteng, Sabtu (14/1) malam.

Tak hanya itu, Indonesia juga masih ketergantungan bahan baku pupuk yakni fosfat yang memang tidak dimiliki Indonesia. "Artinya masalah pupuk ini ini harus diutamakan," kata dia.

Saat ini, pihaknya telah diminta mempelajari menjadi pemasok bahan pangan (offtaker). Sehingga nantinya akan membeli hasil produksi petani untuk kemudian dijual kembali ke masyarakat dengan strategi pemerataan. Agar tingginya harga pangan tidak berdampak pada kenaikan tingkat inflasi.

"Nah ini yang kita sedang akan siapkan, rancangan membeli kebutuhan pokok," kata dia.

Selain itu, Erick telah memerintahkan perusahaan negara untuk melakukan efisiensi biaya operasional. Misalnya Pertamina yang berhasil melakukan efisiensi hingga Rp28,71 triliun di 2021 dan Rp600 triliun tahun 2021.

Kemudian PLN yang mendorong efisiensi Capex hingga 30 persen. Makanya percepatan pembayaran utang sudah mulai dilakukan. Dari total utang Rp500 triliun, sudah mulai dicicil Rp96 triliun. "Yang tadinya utang PLN Rp500 triliun jadi Rp404 triliun, jadi Rp96 sudah dicicil" kata dia mengakhiri. [azz]

Baca juga:
Sri Mulyani Masih Kaji Perubahan Aturan Devisa Hasil Ekspor Wajib Parkir di RI
Mendag Zulhas Kembangkan Pasar Ekspor Afrika Hingga India: Orangnya Banyak
Airlangga: Ekspor Indonesia Relatif Kuat
Ekspor Terganggu, Ekonomi RI Hingga Vietnam Diprediksi Turun Tahun Ini
Tak Takut Digugat ke WTO, Jokowi: Pertengahan Tahun Kita Setop Ekspor Tembaga
Buka Akses Pasar, LPEI Kolaborasi dengan Bank Ekspor-Impor Malaysia

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini