LPS Minta Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit
Merdeka.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berupaya mempercepat penurunan tingkat bunga penjaminan. Hal ini dilakukan agar industri perbankan bisa lebih cepat melakukan transmisi penurunan suku bunga deposito dan bunga kreditnya untuk meningkatkan permintaan.
Melihat kondisi likuiditas perbankan yang masih melimpah, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa berharap bank bisa memangkas suku bunga. Yudhi menjelaskan, penurunan bunga deposito dan bunga kredit lebih terpengaruh dari tingkat bunga penjaminan. Sedangkan transmisi dari suku bunga simpanan Bank Indonesia (BI) membutuhkan waktu.
"Kami dorong penurunan bunga kredit. Saya dulu jadi pengamat mengkritik bank sentral lama turunkan bunga, tapi ketika saya di LPS ternyata kita yang lama. Kita di LPS sekarang tidak akan lambat turunkan bunga penjaminan," kata dia dalam Economic Outlook 2021: Memacu Pertumbuhan di Tengah Pandemi, Selasa (24/11/2020).
Yudi mengatakan, jika LPS lambat melakukan penurunan tingkat bunga penjaminan, bank juga kesulitan menekan biaya dana (cost of fund).
"Bunga deposito dipengaruhi bunga penjaminan, kalau kita tidak turunin, deposito, cost of fund tidak turun, bunga kredit juga tidak turun. Kami bergerak ke sana," kata dia.
Informasi saja, saat ini tingkat bunga penjaminan LPS untuk simpanan rupiah bank umum 5,00 persen, simpanan valas menjadi 1,25 persen, serta simpanan rupiah di BPR menjadi 7,50 persen.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaKetua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca Selengkapnya