Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Laba perusahaan minyak Chevron & Exxon anjlok parah hingga 90 persen

Laba perusahaan minyak Chevron & Exxon anjlok parah hingga 90 persen Chevron. EUTERS/Mario Anzuoni

Merdeka.com - Pengeboran minyak bumi kini tidak lagi menjadi salah satu bisnis yang paling menguntungkan di dunia. Rendahnya harga minyak dunia dalam dua bulan terakhir membuat laba perusahaan anjlok tajam, bahkan mencapai 90 persen.

Perusahaan minyak raksasa dunia, Chevron harus menelan pil pahit karena laba perusahaan merosot 90 persen. Laba kuartal II-2015 perusahaan tercatat hanya USD 571 juta. Ini merosot tajam dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni mencapai USD 5,7 miliar.

Hal yang sama juga dialami Exxon Mobil. Perusahaan mencatatkan laba sebesar USD 4,2 miliar pada kuartal II-2015. Angka ini juga turun jika dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD 8,8 miliar.

Dilansir dari CNN, turunnya laba perusahaan minyak raksasa dunia ini diakui karena anjloknya harga minyak bumi dari USD 100 per barel menjadi di bawah USD 50 per barel saat ini. Banyak ahli mengatakan harga minyak akan kembali naik, namun Juli kemarin adalah bulan terburuk untuk harga minyak dunia sejak Oktober 2008.

Kelebihan pasokan menjadi salah satu alasan turunnya harga minyak saat ini. Hal ini terjadi karena revolusi energi di Amerika yang dinilai telah berhasil, kemudian ditambah lagi daerah Timur Tengah yang terus memompa pasokan ke pasar global.

Selain itu, kesepakatan nuklir Iran dan dicabutnya sanksi ekonomi negara tersebut juga membawa sentimen penurunan harga minyak. Banyak yang mengkhawatirkan Iran akan menambah pasokan ke pasar global.

Kondisi ini juga berpengaruh pada harga saham perusahaan minyak. Saham Exxon dan Chevron anjlok masing-masing 20 dan 30 persen. Beberapa investor melihat kondisi ini baik untuk membeli saham perusahaan karena sedang murah.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.

Baca Selengkapnya
Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023
Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023

Dua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.

Baca Selengkapnya
Laba Tahun 2023 Pertamina International Shipping Melonjak ke US$ 330 Juta
Laba Tahun 2023 Pertamina International Shipping Melonjak ke US$ 330 Juta

Kenaikan laba perusahaan didorong oleh pertumbuhan pendapatan di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjualan Meningkat, Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp1,4 Triliun di Kuartal I-2024
Penjualan Meningkat, Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp1,4 Triliun di Kuartal I-2024

Capaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.

Baca Selengkapnya
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Selengkapnya
Menang Lelang, Pertamina dan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia
Menang Lelang, Pertamina dan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia

Memperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.

Baca Selengkapnya
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Subholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023
Subholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023

PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Otomotif dan Penyedia Jasa Transportasi Raup Pendapatan Bersih Rp3,9 Triliun, Ini Faktor Penyumbangnya
Perusahaan Otomotif dan Penyedia Jasa Transportasi Raup Pendapatan Bersih Rp3,9 Triliun, Ini Faktor Penyumbangnya

Marjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.

Baca Selengkapnya