Kurangi emisi karbon, Shell kembangkan teknologi ramah lingkungan
Merdeka.com - Perusahaan minyak dan gas bumi Saat ini ditantang untuk melakukan inovasi membuat produk-produk ramah lingkungan. Hal ini didasari oleh kondisi lingkungan yang semakin tercemar akibat sisa pembakaran bahan bakar fossil yang digunakan oleh sektor industri maupun perorangan.
Perusahaan minyak asal Belanda, PT Shell Indonesia, termasuk salah satu yang sudah mengembangkan teknologi hasil riset selama 30 tahun yakni teknologi GTL yaitu Gas to Liquid, di mana prosesnya mengubah gas alam menjadi produk turunannya. Produk turunan pertama yang masuk ke Indonesia digunakan untuk industri otomotif, manufaktur, dan power supply.
Director of Lubricants PT Shell Indonesia, Dian Andyasuri mengatakan, Shell terus berusaha menciptakan sumber energi ramah lingkungan.
"Bagi shell yg terpenting adalah teknologi bisa menciptakan energi bersih agar dapat mengurangi emisi karbon. Kolaborasi antar pemerintah pelaku energi dan pelaku industri harus bisa terjalin dengan baik," kata Dian di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (17/2).
Vice President, Shell Global Commercial Technology, Andrew Hepher menambahkan, pelumas Shell merupakan salah satu produk hasil pengembangan teknologi GTL. Teknologi yang diterapkan dalam pelumas Shell itu diklaim mampu membuat sektor industri semakin efisien.
"Teknologi yang dimiliki Shell akan memberi dampak signifikan kepada setiap usaha pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi energi, meningkatkan usia mesin karena mampu melindungi peralatan industri dari korosi," imbuhnya.
Kerja sama Shell dengan Wika, lanjut Herper, telah menghasilkan penghematan sebesar USD 22,915 per tahun karena masa penggantian pelumas dapat diperpanjang hingga 500 jam.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertagas akan terus berkomitmen dalam menyalurkan energi yang andal ke berbagai industri strategis tanah air.
Baca SelengkapnyaDalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaProgram DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK Penerima Manfaat.
Baca SelengkapnyaMemperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.
Baca Selengkapnya