Kuartal III-2022, Realisasi Investasi Capai Rp892 Triliun dari Target Rp1.200 Triliun
Merdeka.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mencatat, realisasi investasi 2022 sudah mencapai Rp892,4 triliun dari target Rp1.200 triliun. Dia pun optimis target tersebut akan tercapai setelah penghitungan di kuartal keempat diumumkan.
"Ini adalah sebuah hasil yang luar biasa dan ditarget Tahun 2022 investasi kita Rp1.200 triliun sampai dengan Kuartal ketiga sudah mencapai Rp892,4 triliun atau setara dengan 74,4 persen. Di tahun 2022, InsyaAllah target investasi kita akan tercapai dan bahkan lebih nanti kami rilis,"kata Bahlil dalam Konferensi Pers Hilirisasi Kunci Investasi dan Tantangan Investasi 2023, Selasa (17/1).
Bahlil menjelaskan, berdasarkan perhitungan di Kementerian investasi, pertumbuhan investasi di Kuartal III ke kuartal IV diprediksi naik 1,5 persen lebih. Jika investasi terbukti tumbuh, maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Dia pun optimis di kuartal IV-2022 bisa tumbuh di atas 5 persen dengan inflasi masih tetap terjaga di bawah 6 persen. Menurutnya, tahun 2022 merupakan tahun yang penuh dengan dinamika. Kendati demikian, pertumbuhan investasi di kuartal III masih terbilang bagus.
"2022 telah kita lalui namun yang kita tunggu adalah rilis realisasi investasi di Kuartal ke-4 dan Tahun 2022 adalah tahun yang penuh dinamika. Sekalipun dinamikanya tinggi Alhamdulillah sampai Kuartal III pertumbuhan investasi kita cukup bagus bahkan pertumbuhan ekonomi kita 5,72 persen dengan inflasi masih di bawah 6 persen.
Kata Bahlil, pasca G20 positioning Indonesia di mata negara-negara dunia terutama negara-negara G20 sangat baik. Kepercayaan mereka kepada Indonesia terus meningkat.
"Itu cukup strategis dan cukup berkesan, artinya trust para investor dari khususnya FDI (Foreign Direct Investment) kita semakin baik, bahkan sekarang ini kami betul-betul dimintai terus untuk bagaimana berdiskusi dengan calon-calon investor dan beberapa menteri-menteri dari negara-negara yang ada di G20 yang ada di Davos (Swiss)," ujarnya.
Tantangan 2023
Namun, tantangan Indonesia ke depan akan semakin berat terutama tahun 2023, sebab banyak faktor-faktor yang mempengaruhi, di antaranya perang Rusia-Ukraina yang hingga kini belum selesai, ketegangan politik antara China dan Taiwan yang menyebabkan perlambatan terhadap pertumbuhan ekonomi global.
"Ingat di 2023 tahun yang berat tidak sebaik Tahun 2022, di mana perang Ukraina dan Rusia yang Kita tahu bersama melahirkan krisis energi dan pangan belum berakhir bahkan? Kabar berakhir pun belum ada," ujar Bahlil.
Bahkan, hingga sekarang belum ada satu orang pun yang mampu memberikan sebuah keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan baik-baik saja. Meski begitu, Bahlil menegaskan Indonesia harus tetap yakin, dan terus membangun optimisme.
"Tetapi kita yakin Indonesia tidak boleh terlalu khawatir dengan hal itu kita harus mencari solusi agar kita membangun optimisme. Tapi dalam bahasa saya optimisme yang harus realistis. Nah optimisme yang realistis ini adalah dengan cara strategi dan langkah-langkah komprehensif," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaTarget realisasi investasi di Kaltim tahun 2023 ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp 64,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnya