Krisis Rusia-Ukraina Berpotensi Ganggu Proses Pemulihan Ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa tidak harmonisnya hubungan antara Rusia dengan Eropa bisa mengganggu proses pemulihan ekonomi di Tanah Air. Gejolak kedua negara tersebut di Ukrania membuat terganggunya rantai pasok komoditas gas dan minyak.
Tak hanya itu, hubungan China dan Amerika Serikat yang sejak dulu kurang akrab juga bisa menimbulkan berbagai ketegangan.
"Yang harus kita waspadai ini geopolitik," kata Sri Mulyani dalam Raker Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (27/1).
Kondisi geopolitik tersebut harus menjadi pertimbangan bagi para pembuat kebijakan. Sri Mulyani tidak memungkiri kondisi tersebut sangat berdampak pada komplikasi kebijakan pemerintah.
Selain itu, China sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua juga akan mulai mengombinasikan kebijakan ekonomi hijau. Langkah tersebut akan berdampak ke seluruh dunia.
Sampai kemarin Amerika serikat suplai dari chip-nya hanya untuk 5 hari. Padahal biasanya mereka memiliki persediaan untuk satu bulan. Sehingga dari sisi suplai harus diwaspadai.
"Jadi disrupsi suplai akan terus meningkat," kata dia.
Peran KSSK
Sehingga peran Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam hal ini harus memiliki kewaspadaan yang tinggi akan dinamika global. Mengingat setiap ada peristiwa besar di luar negeri, sektor keuangan menjadi terganggu.
"Dinamika global ini selalu ke sektor keuangan," kata dia.
Meski begitu, pemerintah masih optimis pemulihan ekonomi nasional masih akan berjalan sesuai rencana dengan tetap waspada merespon kondisi global.
"Komplikasi kebijakan kita dari global yang memiliki spill over yang cukup besar di sektor keuangan," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaJokowi Tanggapi Putusan MK: Tuduhan Kepada Pemerintah Tidak Terbukti
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya