Konsumsi susu masyarakat Indonesia kalah dibanding Malaysia dan Thailand
Merdeka.com - Konsumsi susu di Indonesia tercatat masih sangat rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi susu masyarakat Indonesia pada 2017 hanya 16,5 liter per kapita per tahun.
Mengutip data USDA Foreign Agricultural Service 2016 (PDF), angka tersebut sangat kecil dibandingkan konsumsi susu di Malaysia (50,9 liter), Thailand (33,7 liter), dan Filipina (22,1 liter).
Melihat data ini, sejumlah ahli gizi menyarankan masyarakat untuk menempuh pola gizi seimbang agar terhindar dari berbagai penyakit akibat malnutrisi serta bijak dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar terkait kandungan produk makanan dan minuman.
Anggota Dewan Pengurus Pusat(DPP) Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Marudut Sitompul mengatakan, semestinya informasi kandungan gizi sebuah produk disampaikan para ahli sehingga dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Salah satu contoh adalah polemik susu kental manis yang muncul akibat kesimpangsiuran informasi dari pihak yang kurang berkompeten tentang gizi.
Marudut menegaskan, susu kental manis merupakan produk susu yang memiliki kandungan gizi yang penting bagi tubuh seseorang. "Produk seperti ini tidak hanya diakui di Indonesia, namun juga dunia," katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (24/9).
Namun, dia juga tidak menyarankan bahwa produk ini sebagai satu-satunya sumber gizi bagi masyarakat.
Sebelumnya, Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia, Ahmad Syafiq mengatakan susu kental manis aman dikonsumsi secara proporsional. Dalam hal ini, susu kental manis bisa saling melengkapi dengan jenis makanan lain guna memenuhi kebutuhan gizi seseorang.
Menurut dia, siapa saja boleh mengonsumsi susu kental manis dalam jumlah tidak berlebihan. Namun perlu diingat, susu kental manis tidak cocok untuk bayi sampai usia 12 bulan dan bukan untuk menggantikan Air Susu Ibu (ASI).
"Susu kental manis boleh disajikan sebagai minuman, tetapi tentu untuk balita harus disesuaikan penyajiannya dan bukan sebagai asupan tunggal," ujar Ahmad.
Hal ini penting karena data Kementerian Kesehatan pada 2015 dalam Survei Diet Total menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih kekurangan pasokan energi.
Fakta ini belum termasuk kekurangan asupan gizi lain, sehingga konsumsi gula secara wajar tidak menjadi persoalan karena unsur makanan tersebut adalah sumber energi. Kondisi tubuh yang kekurangan energi justru berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
Ketua Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan), Hardinsyah mengatakan masyarakat perlu bijak dalam menyikapi informasi yang beredar, tidak panik dan meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang serta kebutuhan dan kecukupan gizi. "Informasi harus diperoleh dari ahli gizi yang kompeten," katanya.
Berbagai pihak yang berkepentingan juga harus menghentikan penyampaian informasi yang dapat membingungkan masyarakat. Menurutnya, keberadaan susu kental manis sampai saat ini masih menjadi pilihan keluarga bagi kebutuhan konsumsi susu di kalangan masyarakat.
Berdasarkan Survei Sosial dan Ekonomi Nasional pada 2016, 66,1 persen rumah tangga masyarakat kota maupun desa di Indonesia membeli susu jenis kental manis. Artinya, susu kental manis merupakan jenis susu terbanyak dibeli masyarakat Indonesia salah satunya karena harga yang terjangkau.
Selain gizi, para ahli juga menyarankan masyarakat untuk menyeimbangkan pola aktivitas. Berbagai data menyebutkan masyarakat Indonesia merupakan salah satu yang paling sedikit aktivitas geraknya.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Kementerian Kesehatan menunjukkan lebih dari 24 persen penduduk Indonesia menjalani perilaku hidup sedentari selama lebih dari enam jam per hari.
Sedentari merupakan kebiasaan sehari-hari yang tidak banyak bergerak. Perilaku itu banyak menjadi penyebab munculnya penyakit-penyakit tidak menular.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Begini Sejarah Orang Indonesia Doyan Makan Nasi
Indonesia sebagai negara ke-4 sebagai negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSegelas Susu yang Kita Konsumsi Ternyata Bisa Pengaruhi Hasrat Seksual
Konsumsi susu yang kita lakukan bisa memengaruhi banyak hal di dalam tubuh kita termasuk pada hasrat seksual kita.
Baca SelengkapnyaHindari Asupan Kalori Berlebih saat Puasa dengan Cara Berikut
Pada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Pekat di Balik Kecap Manis, Pelengkap Rasa Kesayangan Masyarakat Indonesia
Kecap manis merupakan saus favorit masyarakat Indonesia yang bisa ditemui di meja makan dengan masing-masing keluarga memiliki merek favoritnya sendiri.
Baca Selengkapnya10 Tanda Terlalu Banyak Konsumsi Gula, Sering Haus hingga Perubahaan Mood
Penting untuk memperhatikan batas maksimal konsumsi gula harian.
Baca SelengkapnyaMengapa Minum Susu Bisa Mengancam Nyawa Bagi Mereka yang Alergi Laktosa?
Pada penderita alergi laktosa, minum susu bisa menyebabkan berbagai ancaman pada kesehatan mereka.
Baca Selengkapnya6 Dampak Buruk Konsumsi Kue Kering Berlebihan saat Natal
Pada saat natal dan musim liburan seperti ini, banyak orang cenderung mengonsumsi kue kering secara berlebih hingga bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaMakan Tahu Tempe Bikin Asam Urat? Ini Berbagai Pantangannya
Bagi individu yang menderita asam urat, penting untuk menghindari konsumsi makanan yang kaya akan purin.
Baca SelengkapnyaBerapa Takaran Gula yang Boleh Dikonsumsi Manusia dalam 1 Hari?
Konsumsi gula dalam sehari-hari memerlukan kontrol dan perhatian. Yuk, simak berapa banyak gula yang dapat dikonsumsi manusia dalam sehari!
Baca Selengkapnya