Konsumsi rendah, ekonomi RI kuartal I-2017 tumbuh 5,1 persen
Merdeka.com - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini sebesar 5,16 persen. Pencapaian itu dinilai belum optimal lantaran konsumsi domestik tak sesuai harapan.
"Masih ada konsolidasi antara perbankan dan korporasi. Sehingga dampaknya pada konsumsi domestik yang tak sesuai perkiraan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di kantornya, Jakarta, Jumat (28/4).
Berdasarkan pengalaman, menurut Agus, pertumbuhan ekonomi kuartal I dan II memang tidak terlalu tinggi. Berkebalikan dengan dua kuartal setelahnya.
"Kuartal III dan IV bisa lebih dari 5,2 persen. Sehingga, pada akhir tahun, pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 5,2 persen."
Terkait kondisi perekonomian global, Agus menilai kian kondusif. Ini menyusul berkurangnya risiko geopolitik di Uni Eropa dan minimnya respon pasar terhadap rencana Amerika Serikat memberlakukan kebijakan pajak agresif.
"Pemilu Perancis lebih mengarah ke kondisi yang mencegah keluarnya Perancis keluar dari Uni Eropa," katanya.
"Rencana Amerika Serikat menerapkan pajak agresif juga tak mendapatkan respon besar, karena mesti lewat pembahasan di kongres."
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya