Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kondisi Pengusaha Hadapi Covid-19: Terancam Tak Mampu Bayar THR Karyawan

Kondisi Pengusaha Hadapi Covid-19: Terancam Tak Mampu Bayar THR Karyawan Industri Pabrik Tekstil. newimg.globalmarket.com

Merdeka.com - Penyebaran virus corona alias covid-19 di Indonesia belum bisa teratasi hingga saat ini. Selain itu, Jakarta juga masih menjadi epicentrum penyebaran dengan ratusan orang terkonfirmasi positif covid-19.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan bahwa ada 356 orang yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 di Jakarta. Data tersebut berdasarkan website corona.jakarta.go.id pukul 17.45 WIB Senin (23/3).

Dalam laman tersebut juga tertuliskan hasil pantauan hingga Senin (23/3) pukul 08.00 WIB. Selain itu berdasarkan data yang ada Jakarta Selatan menjadi wilayah paling banyak dinyatakan positif corona yakni 80 orang.

Sedangkan Jakarta Barat 79 orang, Jakarta Timur 50 orang, Jakarta Utara 23 orang dan Jakarta Pusat 20 orang. Sedangkan 104 lainnya belum diketahui lokasinya.

Kemudian untuk pasien yang mendapatkan perawatan berjumlah 221 orang, sembuh 22 orang, self isolation 82 orang dan meninggal 31 orang.

Secara keseluruhan terdapat total 788 kasus yang tengah ditangani di Jakarta. Dari angka tersebut sebanyak 432 kasus sedang menunggu hasil pemeriksaan.

Sedangkan untuk kecamatan paling tinggi yakni Kalideres, Jakarta Barat menangani sebanyak 22 kasus. Untuk Jakarta Selatan paling tinggi di Kecamatan Kebayoran Baru dengan 16 kasus.

Selanjutnya yakni Jakarta Timur paling tinggi di Kecamatan Cakung, Duren Sawit dan Pulo Gadung masing-masing 8 kasus. Kemudian Jakarta Pusat tertinggi di Kecamatan Johar Baru ada 5 kasus dan Jakarta Utara ada di Kecamatan Kelapa Gading dengan 12 kasus.

Penyebaran virus corona ini secara langsung berdampak pada perekonomian. Kebijakan pemerintah dengan menerapkan social distancing berdampak bagi beberapa perusahaan.

Misalnya, Mal Plaza Indonesia yang berada di Jakarta Pusat akan tutup sementara untuk beberapa hari ke depan. Hal itu guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Plaza Indonesia akan tutup sementara terhitung dari tanggal 25 Maret-3 April 2020," kata General Manager Tenant Communication Ralations, PT Plaza Indonesia Realty, Stella Kohdong, Senin (23/3).

Kendati begitu, dia menyebut terdapat sejumlah toko yang tidak tutup. Toko tersebut yakni yang melayani kebutuhan masyarakat. Di antaranya yaitu The Food Hall Supermarket, toko farmasi hingga anjungan tunai mandiri (ATM) sejumlah bank.

"Jam buka pagi pukul 11.00 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB," jelasnya.

Tak berhenti di situ, pengusaha lain seperti sektor tekstil dan lain sebagainya juga terdampak penyebaran virus corona ini. Kondisi pengusaha juga tengah kesulitan. Berikut kondisi pengusaha dirangkum merdeka.com:

Tak PHK Karyawan

Pandemi virus corona atau Covid-19 yang semakin merebak di Indonesia berdampak pada pelemahan ekonomi. Kondisi ini dirasakan langsung pelaku usaha di berbagai sektor industri, termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT).

Melihat riwayat terdahulu, Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK tampaknya menjadi salah satu cara agar sebuah perusahaan tetap mampu bertahan di tengah pelemahan ekonomi. Salah satunya disebabkan pandemi virus corona saat ini.

Namun, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyatakan bahwa industri tekstil dalam negeri saat ini masih beroperasi penuh, dan belum ada perusahaan yang merumahkan karyawannya.

"Masalah PHK sampai hari ini industri tekstil anggota kita yang kita pantau saat ini masih berjalan full," ujar Ketua Umum API Jemmy Kartiwa dalam sesi teleconference, Senin (23/3).

Akan tetapi, Jemmy melihat perkembangan virus corona dan dampaknya terhadap sektor perindustrian semakin cepat tiap harinya. Menangkal situasi ini, API terus memantau dampak virus corona terhadap pangsa pasar dalam negeri.

"Kalau untuk yang ekspor sudah mulai ada yang hold delivery. Ya ini kita lihat sejauh kemampuan teman-teman stoknya gimana, cashflow (arus kas) gimana," sambung dia.

Kendati begitu, dia dan pengusaha tekstil lainnya terus berusaha agar posisi karyawan masih aman dari PHK dalam situasi darurat akibat virus corona saat ini.

"Memang PHK ini sangat dilematis, dan kita sebagai anggota API sangat hindari terjadinya PHK. Sampai hari ini semua masih jalan full," tukas Jemmy.

Tunda Bayar Tagihan Listrik

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) meminta sejumlah keringanan agar bisnis mereka tetap bertahan dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19. Salah satunya, mereka memohon kepada PT PLN (Persero) untuk bisa menunda pembayaran listrik selama 6 bulan.

Ketua Umum API, Jemmy Kartiwa mengatakan, kelonggaran tersebut dapat memperkuat posisi arus kas (cashflow) perusahaan tekstil selama pandemi corona.

"Diharapkan ada penundaan pembayaran tarif PLN 6 bulan ke depan dengan cicilan berupa giro mundur 12 bulan," pinta dia dalam sesi teleconference, Senin (23/3).

Selain itu, produsen tekstil juga meminta diskon tarif listrik di jam-jam tertentu, khususnya pada saat produksi malam. "Kami berharap adanya pemberian diskon tarif beban idle untuk pukul 22.00 sampai 06.00 pagi," ungkap Jemmy.

Permintaan selanjutnya, API merekomendasikan sejumlah relaksasi untuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT), seperti perlindungan tarif (safeguard) untuk produk pakaian jadi.

Menurut Jemmy, langkah ini penting untuk keberlanjutan industri pakaian jadi dari hulu ke hilir yang banyak melibatkan pelaku usaha sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Kemudian, dia juga meminta pengetatan verifikasi dalam memberikan Persetujuan Impor (PI) yang diperuntukkan khusus untuk bahan baku industri. Permintaan ini diberikan agar kapasitas produksi dalam negeri bisa lebih dulu terpenuhi.

Sementara di sektor energi, Jemmy mengusulkan percepatan penurunan harga gas untuk industri menjadi USD 6 per MMBTU mulai April 2020.

"Sektor energi, kami berharap adanya percepatan penurunan harga gas ke USD 6 per MMBTU mulai April 2020," ujar Jemmy.

THR Terancam Tak Cair

Para pengusaha di Tanah Air saat ini dihadapkan dalam situasi yang cukup sulit. Di saat bisnis mereka dihantam pandemi virus corona, para pengusaha juga harus mulai memikirkan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk karyawan.

Padahal, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengeluarkan Seruan agar tidak ada kegiatan perkantoran di Ibu Kota selama 14 hari ke depan guna mencegah penyebaran virus corona. Imbauan ini juga berlaku juga untuk tempat hiburan.

"Tutup selama 2 minggu sangat mempengaruhi omzet dan pemasukan mereka. Apalagi dalam kurun waktu 1,5 bulan ke depan kita memasuki bulan Ramadan, sebagian pusat hiburan wajib tutup dan jam operasionalnya dibatasi tentu omzet mereka juga menurun," ujar Ketua DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang pada reporter Liputan6, Senin (23/3).

Menurutnya, THR dalam kondisi seperti ini pasti menjadi beban bagi pengusaha. Di satu sisi merupakan kewajiban pengusaha, dan di sisi lain omzet dan pendapatan menurun, apalagi pelaku usaha UKM.

"Diharapkan nanti ada dialog bipartit antara perwakilan dunia usaha dengan pekerja untuk menyepakati bagaimana solusi THR jika memang pengusahanya tidak mampu," kata Sarman.

Kalau perusahaan besar kata Sarman mungkin masih mampu memberikan THR. Tapi untuk UKM atau pengusaha hiburan yang mulai hari ini wajib tutup sampai 2 minggu ke depan, tentu pemasukan praktis tidak ada. Sehingga nantinya perlu didiskusikan jauh-jauh hari karena pekerja juga pasti berharap.

"Diharapkan juga teman-teman serikat buruh dan pekerja juga memahami apa yang dihadapi pelaku usaha saat ini," ucapnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya