Kondisi Amerika tak pengaruhi ekspor komoditas Indonesia
Merdeka.com - Kondisi ekonomi Amerika Serikat dan persoalan anggaran yang berimbas pada terhentinya sementara aktivitas operasional pemerintahan, sempat dikhawatirkan berimbas pada ekonomi dunia. Namun, beberapa pengusaha nasional mengaku tidak khawatir dengan kondisi tersebut.
Ekspor Indonesia tetap tinggi meski negeri adidaya tersebut menghadapi ketidakpastian politik. Direktur Pelaksana PT Indonesia Eximbank Basuki Setyadjid menyebut, masyarakat AS tetap membutuhkan komoditas dari Indonesia walaupun aktivitas pemerintahannya berhenti sementara.
"Saya sudah menanyakan ke eksportir yang menjadi klien kami, apakah ekspor mereka ke AS mengalami penurunan pasca-shutdown, ternyata tidak. Permintaan mereka tetap tinggi," kata Basuki di Hotel Aryaduta, Tangerang seperti dikutip Minggu (20/10).
Menurut Basuki, permintaan komoditas dari Indonesia tidak menurun sama sekali. Komoditas yang banyak di ekspor ke Amerika adalah udang, ikan serta kopi.
Ketiga komoditas tersebut dibutuhkan Amerika karena Indonesia merupakan negara tropis yang menjadi produsen terbaik. Khususnya untuk kopi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaPendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca Selengkapnya