Kisah Miris Orang Tua Capres Indonesia, Hidup Miskin dan Berutang Tiap Bulan
Pasangan suami istri ini dikaruniai enam orang anak.
Pasangan suami istri ini dikaruniai enam orang anak.
Kisah Miris Orang Tua Capres Indonesia, Hidup Miskin dan Berutang Tiap Bulan
Hidup Miskin dan Berutang Tiap Bulan
Pesta demokrasi 5 tahunan sudah di depan mata.
Sudah ada 3 pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang mendaftar sebagai peserta di pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Saat ini semua mata tertuju pada 6 orang bakal peserta pemilu. Tak hanya tentang sosoknya yang menarik perhatian publik, orang-orang di lingkaran mereka pun ikut menjadi sorotan.
Salah satunya tentang asal-usul para kandidat. Biasanya publik penasaran dengan sosok orang tua dari para capres dan cawapres.
Parmudji Pramudi Wiryo merupakan orang tua dari salah satu kandidat Pilpres 2024.
Saat masih muda, Parmudji adalah seorang polisi di Polsek Kutoarjo Purwokerto, Kabupaten Purworejo, Jawa tengah.
Sebelum akhirnya berkantor di sana, dia pernah ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan PRRI atau Permesta di Sumatra Barat, Riau, dan Jambi.
Parmudji pensiun saat anaknya yang kini menjadi capres duduk di bangku SMP.
Kala itu keuangan keluarganya mengalami kekurangan hingga dia dan sang istri terpaksa menjual bensin eceran.
Istri Parmudji bernama Sri Sumarni.
Walau hanya seorang ibu rumah tangga, Sri tak mau berpangku tangan, dia membantu Parmudji mencari nafkah dengan membuka warung kelontong dan jasa jahit baju.
Sri merupakan sosok wanita yang tangguh.
Dia selalu mengupayakan agar anak-anaknya mendapatkan hidup yang lebih baik.
Bahkan dia pernah menjual anting-anting demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Pasangan suami istri ini dikaruniai enam orang anak.
Salah satunya adalah Ganjar Pranowo yang merupakan calon presiden Indonesia 2024.
Meskipun Parmudji seorang polisi, namun kehidupan keluarga mereka serba pas-pasan.
Kondisi sulit ini membuat mereka selalu mengajarkan ketulusan, dan kedisiplinan kepada anak-anaknya.
Untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya Parmudji dan Sri terpaksa berutang setiap bulan.
Alasannya, gaji Parmudji hanya cukup untuk membayar belanja sehari-hari dan membayar urang bulan sebelumnya.
Perihnya kehidupan kedua orang tua Ganjar kini sudah terbalas sudah.
Anaknya sukses menjadi anggota DPR hingga Gubernur Jawa Tengah.
Bahkan kini, Ganjar ditunjuk langsung Ketua Umum PDI-Perjuangan sebagai calon presiden.
Sayangnya, Parmudji dan Sri tidak bisa melihat kesuksesan anaknya yang kini sedang menuju singgasana di Istana Negara.
Sri meninggal dunia pada 25 Maret 2015 di usia 75 tahun.
Sementara itu, Parmudji meninggal pada 3 April 2017, di usia 87 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Dusun Semawung, Daleman, Kutoarjo.