Kilang Cilacap dirombak, produksi bensin naik jadi 80.000 bph
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco baru saja melakukan penandatanganan kerja sama pembentukan perusahaan patungan atau joint venture. Melalui kerja sama ini, pengembangan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU IV Cilacap diharapkan bisa berjalan cepat.
Tak hanya itu, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, kilang Cilacap juga akan dirombak untuk ditingkatkan kapasitasnya dari 348.000 barel per hari (bph) menjadi 400.000 bph. Peningkatan juga dilakukan untuk kompleksitasnya agar nilai produknya juga bisa meningkat.
"Dari kegiatan proyek ini akan ada tambahan produksi dari gasoline naik 80.000 barel per hari (bph), diesel tambah 60.000 bph, jet fuel 40.000 bph," ujarnya di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (22/12)
Lebih lanjut, katanya, melalui pengembangan kilang Cilacap, memberikan potensi untuk menghasilkan produk-produk Petrokimia. Untuk itu, Dwi berharap dampak-dampak positif dari kerja sama dengan Saudi Aramco untuk pengembangan kilang Cilcacap dapat memberi multiplier effect yang baik untuk hulu maupun hilirnya.
"Dengan adanya produksi Petrokimia, tentu akan ada industri-industri yang berkembang di dalam negeri. Ini yang kita lihat dari proyek ini. Kita pikirkan multiplier effectnya, kita harapkan industri berkembang," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi mengatakan pengembangan kilang Cilacap diharapkan dapat meningkatkan nilai produk yang lebih tinggi dari saat ini sebesar 70 persen.
"Kilang ini nantinya akan memiliki kompleksitas paling tinggi, indeksnya 9,4. Sekarang itu indeksnya 4. Setelah kilang ini selesai (dikembangkan), konversi yield product menjadi 90 persen dari saat ini sebesar 70 persen," kata Rachmad.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaProduksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaArus lalu lintas Tol Jakarta-Cikampek keluar di KM 68 ke Gerbang Tol (GT) Kalihurip, untuk mengantisipasi lonjakan volume
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaVolume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaDapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Baca Selengkapnya