Ketua YLKI Ingin BBM Jenis Premium Hengkang dari Jakarta
Merdeka.com - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk melarang penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Sebab, BBM jenis ini mempunyai kualitas yang rendah dan tidak ramah lingkungan.
"Premium pernah hengkang dari Jakarta. Sekarang kok ada lagi?. Kembalikan BBM berkualitas, BBM buruk (premium) nggak level," katanya dalam diskusi virtual di kanal Zoom, Jumat (22/5).
Menurutnya, ketidaklayakan penggunaan Premium diakibatkan oleh rendahnya kandungan kadar RON di bensin tersebut. Imbasnya kualitas udara di wilayah ibu kota Jakarta menjadi tercemar akibat pemakaian BBM jenis ini.
Sejatinya, kata Tulus, pemerintah pusat sudah menetapkan Premium hanya berlaku di luar Pulau Jawa. Seyogyanya, BBM jenis ini harus dihapuskan peredarannya dari wilayah Jakarta jika Pemprov berkomitmen menciptakan kualitas udara yang baik bagi warganya.
Ignasius Jonan Kembalikan Premium
Tulus Abadi kemudian menyinggung kebijakan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan pada Lebaran 2018 silam, di mana Jonan justru merestui kembalinya penjualan Premium di SPBU milik Pertamina.
Sehingga kini, pasokan Premium menyebar secara rata di seluruh Indonesia. Tak lagi terbatas wilayah luar wilayah Jawa seperti aturan sebelumnya.
Oleh karenanya, dia berharap Pemprov DKI kembali melarang penjualan dan penggunaan jenis Premium di seluruh wilayah Jakarta. Terlebih lagi, sejumlah negara maju telah melarang pemakaian Premium karena dianggap tidak ramah lingkungan.
"Harusnya makhluk premium yang nilai Ron nya sangat rendah tidak dipakai lagi di Jakarta," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnya