Kesenjangan tenaga kerja bikin kemiskinan di Jabar masih tinggi
Merdeka.com - Ketua Pansus I Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) TA 2017 dan Akhir Masa Jabatan (AMJ) DPRD Jabar, Gatot Cahyono mengatakan seluruh indikator ekonomi berjalan baik dan capaian investasi cukup tinggi. Namun, dalam implementasinya masih ada persoalan kemiskinan yang secara angka masih cukup besar.
Menurutnya, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sangat baik, dengan angka mencapai Rp 400 Triliun. Hanya saja, ketimpangan tenaga kerja masih cukup besar di daerah atau hampir 8 persen.
Hal itu disampaikan terkait rapat kerja Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) TA 2017 dan Akhir Masa Jabatan (AMJ) DPRD Jabar dan Akhir Masa Jabatan Gubernur Jawa Barat 2013-2018.
"Kami tentu apresiasi capaian pak Aher (Ahmad Heryawan) dalam pembangunan. Apalagi, beliau akan mendapat penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha dari Presiden pada 25 April 2018 di Jakarta. Tapi tentu ada catatan. Ini juga sebagai pekerjaan rumah bagi gubernur nanti," ujarnya saat dihubungi, Selasa (24/4).
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menjelaskan bahwa pada 2008 angka kemiskinan Jabar di angka 15 persen lebih. Namun, capaian angka kemiskinan 7,8 persen saat ini sangat diapresiasi Pemerintah Pusat. Jauh lebih rendah dibanding provinsi lain.
Dia menilai, ada andil dari dokumen kependudukan yang belum rampung. Sehingga ada kemungkinan data ganda terkait angka kemiskinan ini. "Mudah-mudahan ke depan dengan e-KTP bisa lebih baik. Karena e-KTP menghadirkan data kependudukan by name by address. Tidak akan ada double data," jelas Aher melalui rilis yang diterima.
Terkait investasi, PMA dan PMDN masuk ke Jabar melalui proyek-proyek padat modal. Artinya, besar modalnya, namun tenaga kerjanya kecil. "Seperti pabrik ban punya Korea di Karawang, pabriknya 60 hektar tapi tenaga kerjanya hanya 3.000 orang," jelasnya.
Hal lain yang menjadi penyebab ketimpangan tenaga kerja, yaitu penerapan teknologi oleh perusahaan-perusahaan. Semakin tinggi teknologi yang digunakan perusahaan akan semakin mengurangi jumlah tenaga kerja.
Sementara mengenai fasilitas PON, hingga saat ini venue-venue PON XIX Jabar didayagunakan dengan baik. "Fasilitas PON ini yang terpenting didayagunakan dengan baik, tidak nganggur, tidak mangkrak seperti provinsi penyelenggara PON yang lain," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaSudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca Selengkapnya