Keputusan Bank Sentral Eropa Buat Rupiah Merosot ke Rp 14.334 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dibuka melemah di perdagangan hari ini, Senin (11/3). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.334 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.314 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak sedikit menguat usai pembukaan. Tercatat, saat ini nilai tukar berada di Rp 14.300 per USD.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan Rupiah dipicu keputusan Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang mensinyalkan adanya stimulus baru dan pemangkasan pertumbuhan ekonomi untuk Uni Eropa, serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi China dari 6,5 persen menjadi 6 persen untuk tahun 2019.
"Kedua ekonomi ini dikhawatirkan membuat ekonomi global melambat. Ketidakpastian ini membuat permintaan dolar AS meningkat," ujar Lana.
Sebenarnya, dari domestik, kenaikan cadangan devisa pada Februari 2019 lalu seyogyanya dapat menjadi sentimen positif bagi Rupiah.
Posisi cadangan devisa (cadev) per Februari 2019 tercatat sebesar USD 123,3 miliar, naik dari USD 120,1 miliar pada Januari 2019. Kenaikan di antaranya karena penerbitan obligasi sukuk global yang senilai USD 2 dua miliar pada 2 Februari 2019, ditambah penerimaan devisa migas.
Posisi cadev tersebut mencapai 6,9 bulan impor dan 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Mestinya kenaikan posisi cadangan devisa ini bisa membantu menguatkan rupiah tetapi tampaknya isu eksternal pada hari Jumat kemarin lebih kuat," kata Lana.
Kendati demikian, dia menilai ada potensi penguatan rupiah secara teknikal menuju kisaran antara 14.250 per USD hingga 14.300 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya