Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keputusan Bank Sentral Eropa Buat Rupiah Merosot ke Rp 14.334 per USD

Keputusan Bank Sentral Eropa Buat Rupiah Merosot ke Rp 14.334 per USD Rupiah. ©2018 Merdeka.com/Azzura Zurae

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dibuka melemah di perdagangan hari ini, Senin (11/3). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.334 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.314 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak sedikit menguat usai pembukaan. Tercatat, saat ini nilai tukar berada di Rp 14.300 per USD.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan Rupiah dipicu keputusan Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang mensinyalkan adanya stimulus baru dan pemangkasan pertumbuhan ekonomi untuk Uni Eropa, serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi China dari 6,5 persen menjadi 6 persen untuk tahun 2019.

"Kedua ekonomi ini dikhawatirkan membuat ekonomi global melambat. Ketidakpastian ini membuat permintaan dolar AS meningkat," ujar Lana.

Sebenarnya, dari domestik, kenaikan cadangan devisa pada Februari 2019 lalu seyogyanya dapat menjadi sentimen positif bagi Rupiah.

Posisi cadangan devisa (cadev) per Februari 2019 tercatat sebesar USD 123,3 miliar, naik dari USD 120,1 miliar pada Januari 2019. Kenaikan di antaranya karena penerbitan obligasi sukuk global yang senilai USD 2 dua miliar pada 2 Februari 2019, ditambah penerimaan devisa migas.

Posisi cadev tersebut mencapai 6,9 bulan impor dan 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Mestinya kenaikan posisi cadangan devisa ini bisa membantu menguatkan rupiah tetapi tampaknya isu eksternal pada hari Jumat kemarin lebih kuat," kata Lana.

Kendati demikian, dia menilai ada potensi penguatan rupiah secara teknikal menuju kisaran antara 14.250 per USD hingga 14.300 per USD.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya