Kasus beras oplosan, DPR ajak semua pihak benahi tata niaga pangan
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Roem kono mengajak semua pihak, baik Ombudsman, Lembaga Swasdaya Masyarakat (LSM), maupun pengamat untuk membantu pemerintah membenahi tata niaga pangan demi meningkatkan taraf hidup para petani.
Roem Kono mengatakan, momentum pembenahan harus dilakukan tak lain karena Ombudsman dan para pengamat waktu itu turut membela PT Indo Beras Unggul (IBU) dalam kasus penggerebekan gudang beras dan memojokkan pemerintah melalui Satgas Pangan.
Menurut Roem Kono, yang dilakukan Satgas Pangan dan pemerintah sudah benar. Setiap usaha yang dilakukan Satgas Pangan bersama pemerintah pada dasarnya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan taraf hidup petani.
Kepada Ombudsman, Roem Kono meminta menghormati proses hukum yang dilakukan Satgas Pangan Mabes Polri terhadap PT IBU. "Dari pada membuat kegaduhan, Ombudsman lebih baik ikut mengawal kebijakan pemerintah menertibkan tata niaga pangan yang selama ini sulit terkendali karena dikuasai segelintir pengusaha. Bukan sebaliknya, membela para cukong dan mafia pangan," ujarnya di Jakarta, Minggu (1/1).
Dia menyampaikan, pengawalan tersebut dilakukan karena pada akhirnya untuk kepentingan negara. Sehingga, setiap kebijakan yang diambil Satgas Pangan bersama pemerintah akan sangat baik untuk perbaikan tata niaga dan distribusi pangan ke depan.
Di sisi lain, Roem Kono sudah menyambut baik permohonan maaf yang disampaikan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) terhadap kegiatan bisnis anak perusahaan mereka, yakni PT IBU yang diduga menyalahi hukum. Menurutnya, permintaan maaf dari PT TPS membuktikan bahwa pemerintah dan Satgas Pangan sudah tepat dalam mengatur tata niaga beras yang selama ini bermasalah karena dikendalikan kartel pangan.
"Saya kira permintaan maaf ini menunjukkan Satgas Pangan bersama pemerintah ini sudah tepat dalam memperbaiki tata niaga perberasan kita. Jadi, patut kita sambut baik dan berharap jangan ada lagi kasus seperti ini," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaPenyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca Selengkapnya