Kapasitas Produksi 5,5 Juta Ton, AGRI Jamin Kebutuhan Gula Industri Aman
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) 2019-2021, Benardi Dharmawan menyebut bahwa kebutuhan gula industri sebetulnya tidak pernah terkendala. Sebab, volume produksi tiap tahunnya sudah bisa diprediksi. Di 2022, kebutuhan gula kristal rafinasi untuk industri diproyeksikan naik 5 persen menjadi 3,4 juta ton.
Menurut catatannya, jumlah perusahaan industri gula rafinasi belum bergerak dari angka 11. Dengan kapasitas produksi 5,5 juta ton per tahun, tingkat utilitas berkisar 60 persen untuk memenuhi kebutuhan 3 juta ton gula rafinasi per tahun.
"Kapasitas kami sudah 5,5 juta ton. Ke depan, industri gula baru lebih mengarah ke bahan baku tebu, sedangkan rafinasi bahan bakunya gula mentah," ujar Benardi saat Musyawarah Nasional AGRI di Jakarta, Kamis (20/1).
Benardi pun menceritakan, masa kepengurusan AGRI tahun 2019-2021 jadi masa kepengurusan yang cukup menantang. Tidak hanya bekerja seperti sebelumnya yang hanya fokus terhadap pergulaan nasional, tapi juga harus menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.
"Banyak penyesuaian di sana sini yang secara cepat harus segera dilakukan baik secara sistem maupun pelaksanaannya," ungkapnya.
Kebutuhan Meningkat saat Lebaran
Mebutuhan gula kristal rafinasi (GKP) diprediksi akan meningkat 10 persen saat Hari Raya Lebaran Idul Fitri 2022 mendatang. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) memastikan stok sudah aman terkendali.
Ketua Umum AGRI, Benardi Dharmawan menghitung, kebutuhan atas gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman normalnya sekitar 250-300 ribu per bulan
"Untuk kebutuhan industri makan dan minuman sebenarnya tidak terkendala, setiap tahun sudah bisa dihitung, diprediksi ada penambahan 5 persen. Tapi, untuk Hari Raya Lebaran akan ada penambahan 10 persen," ujarnya dalam Musyawarah Nasional AGRI di Hotel The Langham Jakarta, Kamis (20/1).
Benardi pun menjamin, kebutuhan gula rafinasi tidak mengalami defisit. Kapasitas gula dari pabrik terhitung cukup dengan menyediakan 5,5 juta ton gula rafinasi.
"Ke depan, industri gula lebih mengarah ke bahan baku tebu, sedangkan rafinasi bahan bakunya gula mentah. Utilisasi pabrik yang dipenuhi berkisar 60 persen," terangnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaZulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.
Baca SelengkapnyaKetika terjadi sejumlah kondisi ini, menggaruk bagian kulit yang gatal tersebut merupakan hal terlarang.
Baca SelengkapnyaKisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKonsumsi gula dalam sehari-hari memerlukan kontrol dan perhatian. Yuk, simak berapa banyak gula yang dapat dikonsumsi manusia dalam sehari!
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca Selengkapnya