KAI siap ambil alih proyek kereta Tanjung Priok
Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap menggarap proyek kereta Tanjung Priok. Namun, sejauh ini, BUMN itu belum menerima instruksi dari Kementerian Perhubungan.
"Belum disampaikan kepada kami," ujar Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, Jakarta, Rabu (14/1).
Dia memerkirakan, penugasan itu bakal datang dalam waktu dekat ini.
"Mungkin minggu ini atau dua minggu ini akan diberikan informasi sudah selesai atau belum," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bakal menunggu realisasi pembangunan kereta tersebut dari Pelindo II hingga akhir tahun. Jika belum berjalan maka Jonan akan menyerahkannya ke PT KAI.
Proyek tersebut masih terkendala sejumlah hal, terutama pembebasan lahan.
"Ada dimana kendalanya, banyak ya, saya kira pembebasan, cuma komersial saja. Kalau belum sepakat ya rundinglah, jangan dipaksa. Saya kira harus disosialisasikan."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaSebelumnya jalan ini digali untuk pemasangan pipa cukup besar milik proyek IPAL dari Sei Selayur hingga sekitaran kantor Wali Kota Palembang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejagung menetapkan satu lagi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada tahun 2017 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaKAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaSebagai mandor, dia mengaku aktif melakukan rapat terkait berbagai dalam mengawal investasi maupun pelaksanaan berbagai proyek pembangunan di IKN.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proyek masih menunggu penyelesaian studi kelayakan yang dilaksanakan oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaEmpat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca Selengkapnya