Jelang Tutup Tahun 2018, Investor Pasar Modal RI Capai 1,617 Juta
Merdeka.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan, total jumlah investor di Pasar Modal Indonesia hingga akhir 2018 ini mencapai 1,617 juta, atau naik 44,06 persen dibandingkan 1,122 juta investor per Desember 2017. Catatan itu diambil berdasarkan data Single Investor Identification (SID) terkonsolidasi perseroan per 26 Desember 2018.
Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari mengatakan, jumlah pemodal sebanyak 1,17 juta tersebut terdiri dari investor saham, surat utang, reksadana, Surat Berharga Negara (SBSN), dan efek lain yang tercatat di KSEI.
"Yang menggembirakan, investor usia muda di bawah 30 tahun atau milenial mencapai 39,72 persen, naik dibandingkan tahun lalu sekitar 28 persen," ungkap dia dalam acara media gathering di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis (27/12).
Dari total investor di pasar modal selama periode Januari hingga 26 Desember 2018, lanjut Friderica, jumlah pemodal di saham mencapai 851.662 SID. Adapun investor reksadana dan SBN masing-masing sebesar 988.946 dan 195.119.
"Sisanya adalah investor saham scrip," terangnya.
Adapun total aset investor yang tercatat di C-BEST hingga 26 Desember 2018, lanjutnya, mencapai Rp 4.149,06 triliun. Itu terdiri dari investor saham Rp 3.501 triliun, obligasi korporasi Rp 400,93miliar, obligasi pemerintah Rp 77,04 triliun, MTN Rp 74,19 triliun, SBSN Rp 30,42 triliun, sukuk Rp 23,30 triliun, negotiable certificate of deposit Rp 14,83 triliun, reksadana Rp 10,44 triliun, EBA Rp 9,84 triliun, waran Rp 6,02 triliun dan lain-lain Rp 0,38 triliun.
"Dari jumlah tersebut, investor di Indonesia masih terpusat di pulau Jawa sebanyak 73.50 persen dengan total nilai aset mencapai 95,96 persen. Investor terbanyak kedua ada di pulau Sumatera sebanyak 14,49 persen," ujarnya.
Mengacu pada sebaran investor secara demografi, total aset pemodal yang berada di Jawa sebesar Rp 2.118,13 triliun, Sumatera Rp 33,68 triliun, Kalimantan Rp 46,51 triliun, Sulawesi Rp 4,26 triliun, Bali, NTT dan NTB Rp 3,45 triliun serta Mauluku dan Papua Rp 1,27 triliun. "Sementara dari jenis kelamin sebesar 59,13 persen adalah investor pria dan 40,87 persen wanita," papar Friderica.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaHal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sigit saat membuka pelaksanaan Rapim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Februari 2024
Baca Selengkapnya