Jawa Tengah Akan Jadi Fokus Pembangunan Industri Perikanan
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menyebut bahwa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan menjadi salah satu fokus pembangunan industri kelautan dan perikanan ke depan. Oleh karenanya, salah satu provinsi kunci di Jawa ini tidak boleh diabaikan begitu saja.
"Saya sudah berbicara dengan Pak Gubernur Jateng. Pada prinsipnya beliau sudah searah, tinggal bagaimana kita jalankan teknisnya karena implementasi adalah kunci. Hari ini saya datang ke salah satu pembenihan ikan di Jateng. Kita siap untuk membangun ini," katanya melalui keterangannya, Minggu (8/12).
Edhy mengatakan, dirinya sudah berbincang dengan para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, termasuk Jateng, di Rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan 2019 yang dilangsungkan pada 4-5 Desember lalu. Tiap daerah telah diminta untuk menyampaikan program-program yang ingin diprioritaskan di wilayahnya ke DPR.
Dalam kesempatan itu, dia juga menekankan bahwa anggaran tak menjadi masalah utama melainkan bagaimana menciptakan iklim industri perikanan yang kondusif ke depannya.
"Iklim yang kondusif jadi kunci. Jangan belum mulai apa-apa, pelaku usaha sudah suruh bayar IMB dan sebagainya. Kami baru selesai Rakornas dengan seluruh stakeholders. Beri kami waktu untuk mengevaluasi dan merumuskan Permen-Permen yang ada. Tidak akan lama tapi saya tidak mau gegabah," ucapnya.
Tingkatkan Daya Saing
Pengolah hasil perikanan dari Purworejo, Agung Prasetyo meminta arahan Menteri Edhy untuk meningkatkan daya saing produk hasil perikanan lokal di pasar. Sebab, selama ini para pengolah terkendala oleh beratnya persaingan dengan produk impor yang memiliki harga jual yang cenderung lebih rendah karena diproduksi secara massal.
"Ongkos produksi kami sudah sangat tinggi, mulai dari bahan baku sampai sarana produksi yang lain sehingga ketika dilempar ke pasar pun harganya sudah tinggi. Sementara itu, kami harus bersaing dengan produk-produk impor yang kemasannya sudah cantik dan harganya murah. Tapi dari kualitas pengolahan, kami yakin teman-teman pengolah tidak kalah. Ini mohon arahan dan regulasi dari Pak Menteri supaya ke depannya kita bisa bertahan. Terlebih, angka konsumsi ikan di Jateng masih rendah. Kami sebetulnya punya potensi luar biasa," tuturnya.
Merespons hal ini, Menteri Edhy mengatakan bahwa persaingan pasar dengan pengusaha-pengusaha besar memang menjadi tantangan. Meskipun begitu, dia menilai bahwa produk dalam negeri memiliki keunggulan atas keabsahan sertifikasi halal dibandingkan dengan produk impor.
"Nah, bagaimana membuat keunggulan ini jadi nilai ekonomi? Mari kita cari jalan keluar, kita cari model bisnisnya. Kalau perlu, kita bangun pusat pasar industri olahan. Kita kumpulkan di satu titik supaya ada efisiensi. Saya yakin ini luar biasa," terangnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaNana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.
Baca Selengkapnya