Jalur DDT Manggarai-Bekasi selesai Oktober mendatang
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan proyek padat karya jalur kereta api dwi ganda atau Double-Double Track (DDT) Manggarai - Bekasi di Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Dengan adanya proyek DDT, maka perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) tidak terganggu oleh kereta jarak jauh.
"Fungsi DDT itu adalah satu karena dia itu double track jadi ada pemisahan lintasan antara luar kota dan dalam kota. Sehingga tidak lagi menggunakan satu rel digunakan dalam dan luar kota," ujarnya di Stasiun Cakung, Jakarta, Minggu (18/2).
Menhub Budi mengatakan, ke depan kereta api yang keluar kota akan dipusatkan di Stasiun Manggarai. Dengan begitu nantinya, perjalanan KRL di stasiun-stasiun dalam kota tidak lagi terganggu.
"Kalau DDT sudah selesai semua kereta yang keluar kota akan dipusatkan di Manggarai. Sehingga fungsi-fungsi stasiun yang ada di dalam kota tidak terganggu. Dengan kapasitas yang bisa naik dua kali lipat," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, progres pengerjaan proyek DDT Manggarai-Bekasi saat ini sudah mencapai 87 persen dan akan selesai pada Oktober 2018 mendatang.
Seperti diketahui, Pembangunan proyek DDT Manggarai-Cikarang ini dikerjakan sepajang 30 kilometer mulai dari Stasiun Manggarai melewati Stasiun Jatinegara, Bekasi, Cibitung, dan stasiun akhir Cikarang. Pembangunan dimulai sejak tahun 2013.
Pengerjaan proyek ini dibagi menjadi tiga paket, yakni paket A, B1, B21. Untuk paket A pengerjaannya dari Manggarai-Jatinegara dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 2,4 triliun-Rp 2,5 triliun. Paket A ini dibiayai oleh APBN lewat Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara.
Kemudian paket B1 itu antara Bekasi-Cikarang dengan nilai proyek sebesar Rp 2,6 triliun hingga Rp 3 triliun. Paket ini dibiayai oleh pinjaman luar negeri tadi dari Jepang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta Bukan Lagi jadi DKI, Heru Budi: Masih Ada Waktu Transisi, Sedang Berproses DKJ
Sebelumnya, Baleg DPR RI mengatakan Jakarta telah kehilangan status sebagai Daerah Khusus Ibukota (DKI) sejak 15 Februari 2024 lalu
Baca SelengkapnyaRampungkan Berkas Dikembalikan Kejati, Polda Metro Jaya Kembali Periksa Firli Bahuri Jumat
Pemeriksaan itu dinilai sebagai petunjuk dari Kejati DKI Jakarta yang kaitannya dengan penyelesaian berkas perkara.
Baca Selengkapnya30 RT di DKI Jakarta Masih Terendam Banjir, Berikut Rinciannya
Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pakai Kontraktor Jepang, Proyek MRT Bundaran HI-Kota Harus Selesai Tahun 2029
Ini alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca Selengkapnya16 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir, Ini Penyebabnya
Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaCatat, Ini Rute Perjalanan KA Dialihkan & Dibatalkan Imbas Kereta Pandalungan di Sidoarjo Anjlok
Peristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh
Pembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.
Baca Selengkapnya