Investor India berminat buka industri pendukung pertahanan Indonesia
Merdeka.com - Manoj Kumar Udhyog (MKU) Pvt.Ltd, perusahaan asal India akan membuka investasi di industri pertahanan Indonesia. Langkah ini dalam rangka mendukung kerja sama bilateral antara Indonesia dengan India yang salah satunya mengenai pembaruan kerja sama di bidang pertahanan dan produksi sejumlah industri strategis.
"Investasi ini sebagai tindak lanjut dari Sembilan Kesepakatan yang telah ditanda tangani antara Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi beberapa waktu lalu, salah satunya yaitu persetujuan antara Pemerintah RI dengan Indonesia mengenai kerja sama dalam bidang pertahanan," ujar Direktur PT Panorama Graha Teknologi, Aloys Sutarto yang merupakan representative dari MKU Pvt. Ltd dikutip dari keterangannya di Jakarta, Kamis (7/6).
MKU adalah sebuah perusahaan pertahanan asal India dan bagian dari GKG Group. Perusahaan ini memproduksi berbagai peralatan perlindungan dan pengawasan untuk personil maupun platform (darat, laut, dan udara) seperti bullet proof jacket, hard armor plate, bullet proof helmet dan shields.
Visi MKU katanya yaitu membina dan membangun lingkungan yang aman dan nyaman dengan meningkatkan kemampuan serta mengurangi resikonya. Misi adalah menyediakan keamanan dan keunggulan terhadap prajurit pada situasi genting.
Menurut Sutarto, salah satu keuntungan Indonesia mengenai keberadaan MKU yaitu Indonesia akan memiliki 100 persen produk 'body armor' yang seluruh komponen dan bagiannya adalah hasil buatan Indonesia dan bukan hanya assembly nya saja. Selain itu, keberadaan MKU juga akan menyerap tenaga kerja minimum 400 orang tenaga.
"Selain untuk kebutuhan nasional, produk kami juga bisa diekspor ke luar negeri baik di tingkat negara-negara ASEAN maupun negara yang tergabung di OKI. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor ekspor," kata Sutarto.
Selain itu pembangunan peralatan industri pertahanan sangat sejalan dengan konsep Nawa Cita yang diusung oleh Presiden Jokowi, yakni tentang Kemandirian Bangsa. Dengan didirikannya industri pendukung pertahanan di Indonesia secara langsung juga akan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi personil pertahanan dan keamanan nasional.
Dia mengatakan, saat ini MKU juga telah bekerjasama dengan PT Panorama Graha Teknologi dalam pemasaran produknya. "Melalui PT Panorama Graha Teknologi, MKU juga terbuka untuk bekerja sama dengan BUMN untuk mengembangkan produk dan usahanya," kata Sutarto.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi mengklaim saat ini banyak investor yang mengantre untuk berinvestasi di IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnya