Ini penyebab harga rumah di Kepulauan Riau dan Jakarta paling mahal di RI
Merdeka.com - Hasil riset House Price Index (HPI) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat bahwa harga rumah di Kepulauan Riau dan DKI Jakarta paling tinggi dibandingkan provinsi lain. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor.
Direktur BTN, Maherlan Prabantarikso mengatakan, untuk Kepulauan Riau, kondisi ekonomi yang membaik sejak awal tahun membuat permintaan rumah di provinsi ini tinggi, khususnya di Pulau Batam. Selain itu, keterbatasan lahan juga turun mendorong tingginya harga rumah."Di Riau khususnya di Batam, harga rumah melonjak cukup tinggi sehingga indeksnya melonjak lebih tinggi lagi. Batam hanya pulau, sehingga terbatas, begitu ekonomi membaik, permintaan meningkat. Anolami di situ. Permintaan hanya di Batam, dan harganya cenderung lebih tinggi (di Kepulauan Riau) karena faktor Batam-nya itu," ujar dia di Menara BTN, Jakarta, Kamis (13/9).
Sedangkan untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, lanjut dia, tingginya harga rumah disebabkan oleh permintaan besar dari masyarakat untuk berinvestasi properti di Ibu Kota.
"Paling besar (permintaan) di Jabodetabek walaupun secara indeks nasional paling tinggi itu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tetapi secara year on year paling tinggi pertumbuhannya di Jabodetabek sekitar 8,5 persen, sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah cuma 6 persen. Orang preferensi investasi rumah paling banyak di Jabodetabek. Jadi masih terkonsentrasi di Jabodetabek," kata dia.
Ke depannya, kata Maherlan, harga rumah di kedua provinsi ini diperkirakan masih akan tinggi. Meski pun, pertumbuhan permintaan diperkirakan akan melambat.
"Kita kan melihat historikal. Dari data memang indeks harga rumah primer tahun ke tahun makin meningkat, tetapi peningkatannya memang melambat. Dalam artian orang yang beli rumah ini berkurang karena dengan kondisi makro ekonomi dan tingkat suku bunga KPR yang cukup tinggi maka preferensi orang untuk berinvestasi di perumahan itu melambat, tetapi memang harga rumah tiap tahun dan per triwulan meningkat," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaKebutuhan beras hingga Juni sudah terpenuhi. Untuk enam bulan ke depan menurut Bayu stok sudah aman.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya