Ini alasan Pertamina dukung anak usaha kelola lapangan migas Sukowati
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mendukung pengajuan anak usahanya, PT Pertamina EP, sebagai pengelola lapangan Sukowati di Wilayah Kerja Tuban,Jawa Timur setelah kontrak Joint Operating Body Pertamina Hulu Energi-Petrochina East Java (PPEJ) berakhir 28 Februari ini.
"Mengingat kontrak akan berakhir 28 Februari 2018, Pertamina EP mengajukan permohonan untuk menjadi operator unitisasi di Lapangan Sukowati. Bukan untuk mengelola Blok Tuban," kata Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam seperti dikutip dari Antara Jakarta, Minggu (25/2).
Menurut Syamsu Alam, proses penyebaran cadangan (reservoar) lapangan Sukowati yang 80 persen berada di wilayah kerja Pertamina EP dan 20 persen di Blok Tuban menjadi alasan lapangan unitisasi Sukowati dikelola oleh Pertamina EP.
Saat ini, Blok Tuban dikelola Joint Operation Body PPEJ. Di Blok Tuban, PHE menguasai 75 persen hak partisipasi. Sedangkan 25 persen sisanya dimiliki Petrochina International Jaba Ltd. Dari total produksi JOB PPEJ yang mencapai 9.000-10.000 bph, sebesar 80 persen berasal dari Lapangan Sukowati.
Pertamina masih menunggu keputusan pemerintah terkait kelanjutan kontrak baru pengelolaan WK Tuban. Kementerian ESDM memberikan toleransi sebulan kepada Pertamina untuk mengajukan term and conditions terkait pengelolaan WK Tuban.
Sementara itu, pengamat migas dari Universitas Trisakti Jakarta, Pri Agung Rakhmanto mengatakan, tidak logis sebenarnya untuk tidak segera memutuskan dan menyerahkan pengelolaan WK Tuban kepada Pertamina. Dasar hukumnya adalah Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2015 yang menegaskan ada keistimewaan untuk Pertamina.
"Dalam hal kepemilikan hak partisipasi, Pertamina juga mayoritas, PetroChina minoritas. Jadi, saya tidak mengerti juga mengapa menjadi rumit. Pertanyaannya dengan kondisi seperti itu, apa untungnya jika lanjut dikelola JOB PPEJ," ujar Pri Agung.
Menurut dia, pemisahan Blok Tuban dan Lapangan Sukowati tidak masalah karena PHE akan fokus ke tempat lain.
"Kewenangan memang ada di ESDM, tapi rekomendasi semestinya dari SKK Migas. Jadi ESDM yang harus memutuskan," kata Pri.
Sementara itu, pakar hukum migas Universitas Airlangga, Iman Prihandono mengatakan Kementerian ESDM seharusnya menyetujui tawaran Pertamina EP mengelola lapangan Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur. Apalagi, PEP berkomitmen meningkatkan produksi lapangan Sukowati sebesar 1.500 barel per hari dari produksi saat ini sekitar 9.000-10.000 barel per hari.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Penampakan Lokasi Cadangan Minyak dan Gas yang Ditemukan Pertamina di Bekasi
PT Pertamina (Persero) menemukan dua sumber migas (minyak dan gas) baru di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaUbah Sampah Jadi Cuan, Program Sampah Kita dari Pertamina Dukung Indonesia Bersih
Pertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.
Baca SelengkapnyaSubholding Gas Pertamina Kolaborasi Kembangkan Energi Bersih, Pengguna Gas Tabung Bisa Beralih ke Jargas
Jika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaArus Mudik Nataru, Pertamina Patra Niaga Optimalkan Layanan Energi di Sulawesi
Menjelang Hari Natal 2023, PT Pertamina Patra Niaga mengoptimalkan layanan energi di wilayah Sulawesi, baik BBM, LPG dan Avtur.
Baca SelengkapnyaSegini Kekayaan Pegawai Pertamina Arogan yang Parkir Sembarangan hingga Ludahi Pengguna Jalan
Segini Kekayaan Pegawai Pertamina Arogan yang Parkir Sembarangan hingga Ludahi Pengguna Jalan
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnya