Ini alasan Jokowi marah & tegur menteri keluarkan aturan menghambat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur dan mengingatkan para menteri agar berhati-hati dalam mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen). Jokowi meminta agar sebelum mengeluarkan permen, betul-betul dihitung, dikalkulasi, dan diberikan waktu pemanasan terlebih dahulu. Jokowi mewanti-wanti jangan sampai Permen itu nantinya menghambat dunia usaha.
Presiden Jokowi menegaskan, kunci pertumbuhan ekonomi sekarang ini memang hanya ada dua, karena APBN tidak mungkin melompat atau meloncat. Pertama adalah investasi atau peningkatan investasi, dan yang kedua, peningkatan ekspor.
"Lah kalau masih keluar peraturan menteri atau peraturan Dirjen yang justru menambah birokrasi, menambah ruwetnya orang yang ingin ekspansi atau investasi ya pasti saya tegur," ungkap Presiden Jokowi.
Presiden mengingatkan, Indonesia saat ini sudah waktunya untuk maju. Sebab, kelayakan investasi alis investment grade sudah dikeluarkan banyak lembaga dunia untuk Indonesia.
"Terus kalau kita sendiri tidak bisa memberikan pelayanan yang cepat, ya hilang diambil oleh negara lain, karena ekspor pun juga tadi saya sampaikan, ekspor pun kita masih berkutat pada pasar-pasar yang lalu-lalu terus pasar tradisional," katanya.
Presiden juga menyindir bahwa Indonesia tidak berani melangkah ke pasar-pasar non-tradisional yang harusnya mulai digarap secara baik.
Saat ditanya wartawan apa ada teguran atau sanksi, Presiden Jokowi mengingatkan, ini baru mengeluarkan satu-satu Permen saja. "Ya ditegur mestinya sudah ngertilah apa yang harus dilakukan ya," pungkas Presiden Jokowi.
Untuk diketahui, Kementerian ESDM akan mengevaluasi 43 peraturan menteri (Permen) yang sudah diterbitkan sejak awal 2017 hingga saat ini.
"Tahun 2017, hingga saat ini sudah ada 43 Permen yang dikeluarkan, semuanya akan dievaluasi," kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/7).
Arcandra berharap, dari Permen-Permen yang dikeluarkan maka industri bisa melihat dengan perspektif yang lebih luas. "Pesan Bapak Presiden 'general' (secara umum), untuk Permen-Permen, bukan satu Permen, agar diperhatikan Permen tersebut agar bisa mempercepat berkembangnya investasi," katanya.
Arcandra menyebutkan 43 Permen tersebut menyangkut berbagai hal terkait dengan bidang ESDM.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca Selengkapnya