Ini alasan campuran aspal dan karet alam lebih kuat versi Kementerian PUPR
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan uji coba penggunaan karet alam untuk pembangunan jalan. Uji coba dilakukan di beberapa wilayah seperti di kawasan Bogor dan Sumatera Selatan.
Kepala Balitbang Kementerian PUPR, Danis Hidayat mengatakan, campuran karet alam dan aspal diaplikasikan untuk pembangunan jalan sepanjang 10 Kilometer (Km) di Sumsel. Hasilnya, aspal dengan campuran karet lebih kuat dibanding tanpa campuran karet.
"Kinerjanya lebih baik 50 persen dari ukuran kinerja aspal. Itu bisa diukur dari kelelehan, stabilitas, kekuatan terhadap kertas, kekuatan terhadap alur bisa lebih dari 50 persen," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (22/1).
Danis mengatakan, produk dalam bentuk lateks atau karet padat itu tidak bisa langsung dicampurkan. Sebab, harus melalui proses pra pencampuran sehingga mudah dicampur dengan aspal dengan metode mixing plan.
"Tetapi lagi-lagi produk yang ada dalam bentuk lateks atau karet padat itu tidak bisa langsung dicampurkan. Karena harus melalui proses pra pencampuran sehingga mudah dicampur dengan aspal mixing plan," jelasnya.
Danis menambahkan, karena belum skala industri aspal dicampur dengan karet bisa naik 30-40 persen. "Misalnya aspal biasa tanpa karet Rp 8.000 per kg, waktu diuji coba dicampur karet Rp 12.000 sampai Rp 13.000 per kg atau naik 30-40 persen," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca SelengkapnyaBagaimana jadinya jika sawah atau ladang justru berada di atas gurun pasir?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaEvaluasi tersebut nantinya bakal diterapkan pada saat arus balik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaPolri bersama instansi terkait mempersiapkan pelbagai skema rekayasa lalu lintas menghadapi arus balik lalu lintas tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaAsap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.
Baca SelengkapnyaPemerintah memprediksi arus mudik tahun 2024 bakal melonjak hingga 50 persen dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya